Blok Rokan Dikelola Pertamina, Jonan: Ini Bukan Soal Nasionalisme

Blok Rokan Dikelola Pertamina, Jonan: Ini Bukan Soal Nasionalisme

Selfie Miftahul Jannah - detikFinance
Rabu, 01 Agu 2018 18:55 WIB
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan/Foto: Ari Saputra
Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan membeberkan alasan Blok Rokan yang akhirnya resmi diserahkan ke Pertamina pasca 2021. Jonan mengatakan bahwa ini bukan soal nasionalisme atau bahkan Pemilu 2019.

"Ini soal nasionalisme, atau Pemilu apalah, nggak ada. Arahan Presiden Jokowi clear, harus dipertimbangkan secara komersial. Sekali lagi saya ulangi presiden bilang jangan sampai kita dituduh nasionalisasi," kata Jonan kepada detikFinance dalam acara Blak-blakan di Kementerian ESDM, Jakarta Pusat, seperti ditulis Rabu (1/8/2018).

Pertamina berani memberikan tawaran penerimaan yang lebih besar kepada negara dibandingkan kontraktor sebelumnya, yaitu Chevron.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pertimbangannya komersil, karena yang ditawarkan Chevron jauh lebih rendah kompensasinya pada pemerintah. Saya contohkan signature bonus itu kompensasi awal yang ditandatangani itu commit untuk mendapat hak kelola Rokan selama 20 tahun itu US$ 784 juta itu dibayar cash satu bulan," ujar Jonan.



Blok Rokan yang memiliki luas wilayah 6.264 km2 pada 2016 lalu masih mampu menghasilkan minyak hingga 256.000 bph, hampir sepertiga dari total produksi minyak nasional saat ini. Chevron sudah memegang kontrak Blok Rokan sejak 1971 atau 50 tahun lalu.

Rata-rata produksi Blok Rokan per 30 Juni 2018 tercatat sebanyak 207.000 bph. Hingga pekan lalu, rata-rata produksi meningkat tipis menjadi 211.000 bph.



Diperkirakan hingga akhir tahun, Blok Rokan mampu menghasilkan produksi 205.000-206.000 bph. (ara/dna)

Hide Ads