Pasar tampaknya masih diselimuti dari sentimen perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China terkait pengumuman pemerintah AS untuk mempertimbangkan kenaikan tarif hingga 25% dari impor China sebesar US$ 200 miliar, dari sebelumnya 10%. Namun di sisi lain, keputusan AS tersebut siap untuk dibalas oleh China.
Baca juga: IHSG Ditutup Terjungkal ke 6.011 |
China juga memberikan pernyataan bahwa China tetap akan mendukung perdagangan bebas, oleh sebab itu China tetap membuka seluas luasnya kemungkinan untuk negosiasi kembali dengan AS. Sementara surat utang negara AS naik di atas level 3% yang merupakan tertinggi dalam kurun waktu 2,5 tahun terakhir. Tentu hal ini akan mendorong imbal hasil SUN dalam negeri juga akan naik, kedua hal ini akan menjadi tekanan bagi pasar modal secara keseluruhan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT