Demikian disampaikan Direktur Utama Inalum Budi Gunadi Sadikin usai mengisi acara di Menara Batavia Jakarta, Rabu (8/8/2018).
"Bank-bank nggak usah diomongin, tapi yang penting udahlah aku bankir pasti dapat (pinjaman)," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Budi belum sempat mengungkapkan komitmen pembiayaan dari bank-bank tersebut. Dia buru-buru meninggalkan Menara Batavia saat diwawancarai awak media.
Sebelumnya, Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis, dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno mengatakan terdapat 11 bank yang berkomitmen membiayai akuisisi tersebut. Pinjaman berbentuk sindikasi ini dipimpin Mitsubishi UFJ Financial Group (MUFG).
"Bank Mitsubishi, itu leadernya, nanti dia yang ngatur semuanya," kata Fajar di Wisma Antara, Jakarta, Rabu (1/8/2018).
Untuk menguasai 51% saham PTFI, Inalum sebagai induk holding BUMN pertambangan harus mengeluarkan dana US$ 3,85 miliar. Di mana, dana tersebut untuk membeli 40% hak partisipasi Rio Tinto sebesar US$ 3,5 miliar, dan sisanya membeli saham Indocopper di PTFI sebesar US$ 350 juta.
Harry mengatakan, keputusan soal pinjaman ini akan diserahkan ke Inalum.
"Ya sekitar antara 8 sampai 11, yang sudah siap 11 bank, pokoknya nanti kalau yang kasih itu 8 cukup itu kan tergantung Inalum," jelas dia.
Saksikan juga video 'Blak-blakan Budi Sadikin: Rp 55 T Demi Rebut Freeport':
(zlf/zlf)