Rencana pembukaan lowongan CPNS sendiri sudah digaungkan sejak awal tahun ini. Namun pemerintah terus mengundur jadwal pembukaan lowongan yang telah ditunggu masyarakat ini.
Sebelumnya, pemerintah sudah memperkirakan akan mulai membuka lowongan pada akhir Mei 2018, kemudian berubah menjadi setelah Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak pada 27 Juni 2018.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bagaimana kelanjutan lowongan CPNS ini? Simak berita selengkapnya.
Lowongan Dibuka Agustus 2018
Foto: Tim Infografis: Luthfy Syahban
|
"InsyaAllah jadi (Agustus), itu koordinasi saya dengan Menteri Keuangan, ini lagi difinalin," kata Asman di Komplek Istana, Jakarta Pusat, Selasa (7/8/2018) lalu.
Dia meminta kepada seluruh pihak untuk lebih bersabar lantaran pihaknya masih menyelesaikan detail formasi yang akan dibuka. Asman juga menjelaskan, detail formasi yang dimaksud adalah mengenai sektor lowongan yang dibuka dan penempatannya.
"Sabar-sabar, kan tinggal detailnya. Misalnya guru, tenaga kesehatan penempatannya di mana, sampai sedetail itu," jelas dia.
Dokumen yang Perlu Disiapkan
Foto: Tim Infografis: Luthfy Syahban
|
"Kalau dari sisi prosedur nanti, saya kira relatif sama. Prosesnya sebenarnya hampir sama. Tapi nanti akan diumumkan oleh BKN (Badan Kepegawaian Negara). Tapi gambarannya bisa dirujuk seperti yang kemarin (tahun lalu)," katanya saat dihubungi detikFinance.
Sementara, berdasarkan catatan detikFinance seperti tahun-tahun sebelumnya, dokumen administrasi yang perlu disiapkan pelamar CPNS 2018 tenaga profesional sebagai berikut:
1. Fotokopi KTP
2. Fotokopi Ijazah dan Transkip Nilai yang telah dilegalisir
3. Surat keterangan akreditasi dari BAN PT.
4. Pas foto terbaru ukuran 4x6 cm sebanyak 4 lembar - latar belakang merah.
Dokumen tambahan bagi lulusan DIII dan SMA/sederajat:
1. Materai Rp 6.000
2. Fotokopi KTP
3. Fotokopi ijazah/STTB
4. Fotokopi ijazah SD
5. Fotokopi ijazah SLTP
6. Fotokopi ijazah SLTA
Lokasi Tes CPNS
Foto: Tim Infografis: Luthfy Syahban
|
"Daftar 134 titik itu masih untuk konsumsi internal Panselnas. Kami masih terus berdiskusi dan melihat dari berbagai sisi, jarak tempuh, jarak terjauh ke lokasi calon tes, prediksi jumlah pelamar di calon titik tes, dan sebagainya. Ini masih terus didiskusikan," kata Ridwan kepada detikFinance, Jakarta, Rabu (8/8/2018).
Walau belum bisa merinci dengan jelas titik-titik lokasi tersebut, namun Ridwan mengatakan bahwa BKN menyediakan lokasi seleksi di setiap provinsi yang ada. Nantinya, di setiap provinsi terdapat empat lokasi tes.
"Ibu kota provinsi wajib ada. Pukul rata, 1 provinsi minimal ada 4 lokasi. Untuk lokasi yang dinilai sulit akses transportasi seperti Maluku, Maluku Utara, Papua, Papua Barat, NTT dan lainnya, akan dibuat mekanisme lain," jelas dia.
Lebih dari itu, Ridwan memperkirakan pihak Panselnas juga akan bekerja sama dengan pihak pemerintah setempat dalam menyediakan infrastruktur yang mendukung diselenggarakannya tes CPNS 2018.
"Ada kemungkinan pula Panselnas bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kab/Kota untuk dapat menyediakan infrastruktur di sekolah-sekolah yang telah menyelenggarakan UNBK," tuturnya.
Tips Ikuti Seleksi CPNS
Foto: Ilustrasi/Luthfy Syahban
|
"Memperhatikan persyaratan administratifnya. Itu kan bisa dirujuk dari tahun sebelumnya. Tapi intinya akan diumumkan secara lebih detail lagi oleh BKN (Badan Kepegawaian Negeri)," katanya saat dihubungi detikFinance, Jakarta, Jumat (3/8/2018) lalu.
Mudzakir mengatakan, dalam pembukaan lowongan CPNS tak jarang banyak calon pelamar yang gagal mendaftar karena masalah administrasi. Oleh sebab itu, segala persyaratan administrasi harus betul-betul dipersiapkan.
"Kasusnya bermacam-macam ya, tetapi intinya kan nanti ada persyaratan administrasi, terus nanti ada tesnya. Intinya nanti diperhatikan saja, oleh BKN apa saja persyaratan yang diperlukan. Ini informasi kelengkapan juga bisa dicek ke BKN," jelasnya.
Selain soal administrasi, peserta juga harus menyiapkan diri untuk memperdalam pengetahuan agar bisa menjawab berbagai soal-soal yang akan diberikan dalam tes. Untuk menanganinya, peserta bisa belajar secara mandiri atau bahkan mengikuti kegiatan bimbingan belajar (Bimbel).
Jangan Pakai Jimat!
Foto: Muhammad Idris/detikFinance
|
Namun terkadang, ada beberapa orang mencoba cara yang menyimpang untuk bisa memuluskan langkahnya demi menjadi CPNS. Contohnya seperti menggunakan jimat.
Pada seleksi CPNS 2017 misalnya, Badan Kepegawaian Negara (BKN) selaku penyelenggara seleksi menemukan beberapa peserta yang membawa jimat saat hendak mengikuti tes ujian CPNS.
Bentuknya pun beragam, mulai dari yang berupa benda kecil mirip batu yang dibungkus uang kertas Rp 10 ribu. Kemudian peniti yang ditusuk di benda kecil menyerupai buah, cincin, hingga kain putih yang mirip kain kafan.
Dengan jimat tersebut, tentu peserta berharap agar bisa diloloskan dalam seleksi tes tersebut. Mereka percaya benda-benda tersebut bisa membantu mereka untuk lolos tes.
Kepala Biro Humas Badan Kepegawaian Negara (BKN), Mohammad Ridwan, mengatakan ketimbang membawa benda klenik untuk meningkatkan 'sugesti' kelulusan, selain dengan persiapan belajar, sebaiknya CPNS juga mempersiapkan diri secara matang, terutama mental.
"Selain persiapan belajar, tahun ini kan masif sekali yang ikut CPNS. Sudah ada beberapa jadwal yang molor, jadi terutama persiapkan mental dan kesehatan. Kalau bisa juga persiapkan makanan kecil, karena ada beberapa jadwal tes yang molor 2-3 jam," ujar Ridwan kepada detikFinance saat itu.
Diungkapkannya, sudah bukan zamannya lagi mengandalkan jimat. Dia menuturkan, hari ini pihaknya baru saja mendapati seorang peseta tes SKD yang kedapatan membawa benda klenik itu, dan diminta mengeluarkannya sebelum memasuki ruang tes.
Menurut Ridwan, pihaknya tak mengeluarkan pembawa jimat, lantaran benda klenik tersebut tak masuk sebagai salah satu kecurangan ujian. Peserta yang ketahuan membawa jimat hanya diminta menyimpan benda mistis itu ke dalam loker.
"Tidak kita keluarkan, karena jimat itu bukan curang. Tapi memang enggak boleh dibawa pas masuk tes, jadi kita minta keluarkan dulu, taruh di loker," jelasnya.
Halaman 2 dari 6