Warung ini adalah milik Eko Wicaksono bersama rekan-rekannya. Boleh dibilang merupakan usaha bersama, yang dipimpin olehnya.
Pantauan detikFinance di lokasi, menu yang disediakan cukup sederhana, hanya soto ayam biasa. Namun yang membuatnya berbeda tidak ada patokan harga untuk setiap mangkok soto yang dibeli masyarakat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski namanya Soto Goceng alias soto Rp 5.000, masyarakat yang tidak punya uang juga boleh makan secara gratis.
"Sederhananya gini, mohon maaf kalau yang sedang berkekurangan tidak punya duit untuk beli, makan silahkan kemari. Tidak perlu meminta memang sudah kita sediakan, cukup bilang saja soto dan kita nggak kenakan tarif," ujarnya.
![]() |
Sementara masyarakat yang punya uang tapi terbatas hanya Rp 5.000 juga dipersilahkan untuk membeli.
"Kita kasih tagline Soto Goceng itu bukan untuk harganya hanya goceng, bukan, tapi hanya untuk mempermudah, 'oh kalau saya punya duit Rp 5.000 cukup loh buat makan'," sebutnya.
"Yang ketiga, yang ingin saya ajak adalah teman teman yang merasa berkelimpahan dan ingin membantu boleh makan 1, mau bayar 2, bayar 3, mau bayar 5 monggo, dalam arti membantu yang pertama yang kedua tadi, memberikan subsidi untuk yang lain," lanjutnya.
Toko ini pun buka setiap hari, mulai dari pukul 10.00 WIB hingga menu habis. Setiap hari disediakan kurang lebih 150-200 porsi soto ayam. Lalu pembeli, untuk membayar langsung dimasukkan ke dalam kotak yang disediakan dengan nominal yang mereka rasa cukup.
"Tarifnya itu masing masing dimasukkan ke dalam kotak," tambahnya. (ara/ara)