Menurut Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita, beras tersebut nantinya untuk disimpan sebagai beras cadangan Bulog. Beras tersebut baru akan disebar ke pasar jika sedang dibutuhkan.
"Nanti serahkan pada Bulog sebagai cadangan. Cadangan dulu, kalau perlu baru dipakai," kata Enggar ditemui di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta Selatan, Senin (20/8/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sudah lama keluar (izinnya). Pas rakor, itu rakor. Nggak ada (izin) yang keluar tanpa rakor," sebutnya.
Baca juga: Bulog Dapat Izin Impor Beras Jadi 2 Juta Ton |
"Rakor yang sudah menetapkan. Rakor itu dipimpin oleh Pak Menko, dihadiri oleh Pak Mentan (Menteri Pertanian), Dirut Bulog, dan juga saya, serta Kementerian BUMN. Itu keputusan rakor," jelasnya.
Namun Enggar tak menjelaskan secara detail, misalnya beras tersebut bakal diimpor dari negara mana. Menurutnya hal itu bisa ditanyakan ke Bulog selaku badan usaha yang diberi izin mengimpor.
"Tanya sama Bulog yang impor. Kita memutuskan itu segala macam. Dan itu tender terbuka oleh Bulog," tambahnya. (zlf/zlf)