Terkait itu Darmin menjelaskan cicilan utang Rp 400 triliun bukan cuma utang pemerintah yang sekarang. Di dalamnya juga terdapat cicilan utang pemerintahan di masa lalu.
"Begini, ini memang tahun tahun dimana utang utang masa lalu itu jatuh tempo," kata Darmin ditemui seusai Salat Idul Adha di Masjid Al-Hakim, Graha Sucofindo, Jakarta Selatan, Rabu (22/8/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dijelaskannya, utang-utang masa lalu memang ada yang baru jatuh tempo sekarang.
"Itu adalah akumulasi dari dulu, jadi bukan hanya oleh karena persoalan persoalan beberapa pemerintahan terakhir, bahkan sejak rekapitalisasi itu juga banyak yang masih kemudian jatuh tempo baru sekarang," ujarnya.
Darmin mencontohkan, ada utang utang pemerintah di masa lalu yang harusnya jatuh tempo sudah lama namun diperpanjang. Maka mau tidak mau setelah diperpanjang jatuh temponya sekarang.
"Itu malah pendek sekali dibikinnya utangnya, hanya sampai 2007-2008, kemudian kita perpanjangan 10-an tahun, ya jatuh tempo dia sekarang, ya itu, tapi bukan hanya itu tentu saja, semua ini jatuh tempo sekarang," lanjutnya.
"Jadi kalau ada yang mengatakan itu karena pemerintahan (saat) ini kalau utang jatuh tempo, nggak betul, itu akumulasi dari semua pemerintahan sejak krisis," tambah Darmin.
Saksikan juga video 'Singgung Utang Negara di Sidang MPR, Zulhas Dinilai Salah Forum':
(eds/eds)