Staf Khusus Presiden Ahmad Erani Yustika menjelaskan, realisasi inflasi pada 2015 tercatat di level 3,35%, lalu pada 2016 3,02%, 2017 3,61% dan 2018 ditargetkan 3,18%.
"Coba bisa cek dan tunjukan ke saya, ada tidak satu pemerintahan yang bisa dalam 4 tahun berturut-turut inflasinya dibawah 4%? Cek saja datanya. Belum ada dalam sejarah inflasi 4 tahun berturut-turut di bawah 4%. Itu tidak gampang," katanya dalam acara diskusi bertajuk 'Menuju APBN yang Sehat, Adil & Makmur di Cikini, Jakarta, Kamis (23/8/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Inflasi Venezuela Bisa 1.000.000% Tahun Ini |
Menurut data yang dijabarkan Erani, inflasi pada periode pertama pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) cukup berfluktuatif. Pada 2005 inflasi mencapai 17,11%, 2006 di level 6,6%, 2007 6,59%, 2008 kembali naik ke posisi 11,06% dan 2009 turun drastis di posisi 2,78%.
Dalam periode pemerintahan Presiden SBY yang kedua lebih baik, namun tetap menunjukan fluktuasi. Pada 2010 inflasi di level 6,96%, 2011 turun jadi 3,79%, 2012 naik jadi 4,3%, 2013 kembali naik jadi 8,38% dan 2014 turun tipis jadi 8,36%.
"Indikator ekonomi yang sehat bisa digambarkan dengan rendahnya inflasi. Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang stabil juga memberikan andil dalam terjaganya inflasi," terangnya.
Sekedar informasi, menurut beberapa definisi, inflasi merupakan angka yang menunjukkan rata-rata kenaikan harga barang atau jasa secara umum.