Dikutip detikFinance dari data Kementerian ESDM, Sabtu (25/8/2018), rasio elektrifikasi hingga pertengahan tahun ini meningkat dari 2017 yang sebesar 95,35%. Sementara target hingga akhir tahun adalah 97,5%.
Sementara itu, dilihat dari komposisi rasio elektrifikasi, dari PLN 94,65%, Non-PLN 2,36%, LTSHE (Lampu Tenaga Surya Hemat Energi) 0,12%.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk menggenjot rasio elektrifikasi, pemerintah punya program pembangkit 35.000 megawatt (MW). Saat ini progresnya, yang beroperasi 6%, konstruksi 47%, tahap kontrak 38%, pengadaan 6%, perencanaan 3%.
Masih dari data Kementerian ESDM, progres program 35.000 megawatt hingga Juni 2018 adalah konstruksi pembangkit sebanyak 47%, kontrak atau power purchase agreement (PPA), belum konstruksi 38%. Selanjutnya, masih dalam tahap perencanaan 3%, pengadaan 6%, dan beroperasi 6%.
Terdapat penambahan operasi pembangkit atas kebutuhan operasional sebesar 493,3 MW. Mobile Power Plant (MPP) Sumatera Utara 240 MW, MPP Amurang di Minahasa Sulawesi Utara 120 MW, MPP Kupang 60 MW.
Terakhir MPP Ambon 73,28 MW, sehingga total yang sudah beroperasi 2.083,5 MW.
Saksikan juga video 'Pasang Rooftop Solar Panel Kalau Mau Tagihan Listrik Turun':
(hns/hns)