Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, saat ini progresnya masih 10% karena ada hambatan soal pemberian uang ganti rugi bagi masyarakat yang terdampak proyek.
"Progresnya saat ini 10% karena nunggu kerahiman. Jadi harganya (uang kerahiman) lebih tinggi dari rencana kita jadi kita mesti persetujuan dari Gubernur. Kerahiman kalau keputusan dari gubernur selesai, kita cepat. Targetnya bulan ini selesai kerahiman, bulan depan kita kebut," kata Budi Karya dalam keterangan resmi yang diterima, Minggu (26/8/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini pihaknya sedang fokus pada pengerjaan jalur ganda antara Stasiun Cicurug dan Stasiun Cigombong sejauh 7,4 km. Jalur ini ditargetkan selesai pada akhir 2018.
"Yang paling kritis memang Cicurug-Cigombong karena di situ tempatnya mendaki dan berbelok. Oleh karenanya kita memangkas gunung dan meratakan sehingga kapasitas kereta api itu lebih besar, sekarang ini kalau mendaki gerbongnya cuma 3 nanti bisa 10-12 gerbong," jelasnya.
Proyek ini digarap dengan tujuan untuk meningkatkan kapasitas penumpang kereta api khususnya pada lintasan Bogor-Sukabumi.
"Dari Bogor ke Sukabumi kita akan buat jalur kereta double track jadi kalau sekarang ini 3 kali sehari, akan kita buat Bogor ke Sukabumi itu hampir 12 kali, dan rangkaian yang tadinya 3 bisa menjadi 12 sehingga produktivitas orang Sukabumi ke Bogor mudah," paparnya.
Dia juga berharap adanya jalur ganda nanti bisa mempersingkat waktu tempuh dari Jakarta ke Sukabumi yang memerlukan waktu berjam-jam. Pasalnya apa pilihan moda transportasi kereta api.
"Sekarang ini dari Sukabumi kalau ke Jakarta bisa 6-7 jam sehingga masyarakat nantinya punya pilihan bisa naik mobil bisa naik kereta api. Sekarang ini Bogor dirugikan karena banyak kendaraan-kendaraan yang angkut minuman harus lewat jalan, jalannya akan rusak, kita akan upayakan kita pindahkan angkutan air tersebut melalui jalan kereta api," tambahnya.
Saksikan juga video 'Pekerja Lokal Dominasi Proyek Kereta Cepat JKT-BDG':
(zlf/zlf)