Ia menjelaskan, BUMN dan swasta bisa membantu dari segi investasi dengan pembangunan. Pasalnya BUMN dan swasta memiliki kemudahan akses ke perbankan.
"Kalau kita kerja samakan dengan BUMN dan swasta maka itu bisa di-support oleh perbankan," kata dia usai menghadiri acara Seminar Nasional Kebangkitan BUMN di Sektor Perhubungan, di Finance Hall Graha CIMB, Jakarta Selatan, Selasa (28/8/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Tarif Batas Bawah Tiket Pesawat Naik 5% |
Ia menjelaskan jika segala pembangunan infrastruktur menggunakan APBN maka pembangunan di dalam negeri tidak akan berjalan cepat. Maka dari itu, dibutuhkan kerja sama dari BUMN dan swasta.
"Sementara kalau ada di kita, kita hanya andalkan APBN. Misalnya kalau hanya ada Rp 100 miliar di situ semua APBN harus Rp 100 miliar. Tetapi kalau Rp 100 miliar oleh BUMN maka dia cuma mencari Rp 40 miliar yang Rp 60 miliar oleh perbankan sehingga drive dari pembangunan ini jadi cepat," ujar dia.
Sementara itu APBN yang ada bisa dioptimalkan untuk membangun bandara-bandara yang lebih kecil.
"Sementara misal uang Rp 100 miliar itu saya bangunkan di Pongtiku Sulawesi Selatan, di Buntu Kunik Tana Toraja, di Pekon Serai Lampung kemudian di Sukabumi dan di tempat- tempat seperti Jember," jelas dia.
Saksikan juga video 'Melihat Proyek Bandara Baru di Kertajati Jawa Barat':
(ara/ara)