Bank BUMN Beri Diskon Bunga dan 'Cuti' Cicil Kredit ke Korban Gempa Lombok

Bank BUMN Beri Diskon Bunga dan 'Cuti' Cicil Kredit ke Korban Gempa Lombok

Danang Sugianto, Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Kamis, 30 Agu 2018 10:48 WIB
Ilustrasi Korban Gempa Lombok Foto: Abi/pembaca detikcom
Jakarta - Gempa bumi yang menerpa Nusa Tenggara Barat (NTB) turut mempengaruhi bisnis PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI). Mulai dari kantor cabang yang rusak hingga ribuan nasabah yang menjadi korban.

"Jadi dari BRI sendiri kita sudah melakukan beberapa langkah ya, gempa Lombok itu dampaknya juga terhadap nasabah BRI, bangunan fisik BRI, karyawan BRI dan juga dampak sosial masyarakat di sana," kata Direktur Hubungan Kelembagaan BRI Sis Apik Wijayanto di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (29/8/2018).

Dia menjelaskan, total nasabah BRI di NTB mencapai 104 ribu orang. Dari angka itu diperkirakan nasabah yang terkena dampak bencana gempa mencapai sekitar 6.500 nasabah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kebanyakan dari nasabah BRI tersebut merupakan nasabah KUR dan kredit mikro lainnya. Total pinjaman yang telah diverifikasi dari 6.500 nasabah itu sekitar Rp 300 miliar.



Sis Apik mengakui, atas kejadian itu arus kas bisnis BRI di NTB sedikit terganggu. Namun perusahaan akan melakukan restrukturisasi atas kredit-kredit tersebut

"Kita tentu akan melakukan restrukturisasi untuk bagaimana menangani masalah-masalah yang ada di sana agar nasabah tidak keberatan untuk melakukan pembayaran-pembayaran tentu pasti saat ini cashflow nya akan terganggu juga. Sehingga BRI melakukan upaya-upaya restrukturisasi, yang tentu ini harapannya akan lebih sehat lagi ke depannya," terangnya.

Untuk melakukan restrukturisasi itu, dia menegaskan bahwa BRI akan mengikuti ketentuan yang telah dibuat oleh OJK. Para korban gempa NTB diberikan perlakuan khusus seperti perlonggaran aturan restrukturisasi.

"BRI sudah melakukan langkah-langkah memberikan sesuai dengan OJK yang sesuai press release, yaitu mengenai kolektivitasnya itu akan dianggap lancar apabila membayar pokok dan bunga saja untuk kredit yang di bawah lima miliar itu yang sudah kita implementasikan dan restrukturisasi," katanya.

Sis Apik menerang ada beberapa cara yang mungkin digunakan untuk melakukan restrukturisasi tersebut. Seperti penundaan pembayaran utang pokok hingga pemangkasan bunga.

"Ada beberapa kemungkinan, ada restrukturisasi berupa penundaan angsuran pokok dan penurunan bunga juga. Karena tedampak gempa kita berusaha untuk bagaimana menyehatkan kembali," terangnya.



BRI sendiri di NTB memiliki 3 kantor cabang, 64 kantor cabang pembantu dan 64 teras BRI. Total kredit yang disalurkan mencapai Rp 3 triliun kepada 104 ribu nasabah.

"Ada 3 kantor yang rusak berat, ringan ada 12, tapi BRI sekali lagi sudah melakukan operasional di sana. Kita tambah mobil keliling atau e bus, sama teras keliling, hari ini kita tambahkan lagi sehingga masyarakat tidak kesulitan untuk membutuhkan layanan perbankan," terangnya.

Terpisah, Corporate Secretary PT Bank Mandiri Tbk Rohan Hafas menjelaskan jika terjadi bencana alam perseroan memang memberikan kelonggaran untuk nasabah.

"Iya, kita akan berikan rescheduling atau restrukturisasi pinjaman, saat ini masih di inventarisir nasabah yang terdampak di Lombok," kata Rohan kepada detikFinance, Kamis (30/8/2018).


Bank BUMN Beri Diskon Bunga dan 'Cuti' Cicil Kredit ke Korban Gempa LombokFoto: Dampak gempa 6,5 SR di Lombok (dok. BNPB)

Rohan menambahkan penyesuaian jadwal pembayaran angsuran kredit akan disesuaikan dengan penilaian yang dilakukan oleh kantor cabang. Jadi setiap nasabah akan mendapatkan keringanan yang berbeda, sesuai dengan tingkat kesulitan dan penurunan kemampuan bayar yang menimpanya.

Menurut Rohan, untuk kelonggaran ini Bank Mandiri lebih pro aktif untuk mereview keuangan nasabah yang terdampak gempa.

"Kami proaktif memeriksa nasabah dan dampak penurunan kemampuan pembayarannya," ujar dia.

Berdasarkan kunjungan Ketua Dewan Komisioner OJK dan perwakilan industri jasa keuangan pada tanggal 13 Agustus 2018 ke Desa Bentek dan Desa Rempek di Kabupaten Lombok Utara, dan data yang dikumpulkan sampai dengan 21 Agustus 2018, terdapat 39.341 debitur perbankan yang terkena dampak dengan nilai kredit sebesar Rp1,52 triliun pada 15 Bank Umum dan 17 Bank Perkreditan Rakyat.


Perlakuan khusus terhadap kredit/pembiayaan syariah Bank mengacu pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 45/POJK.03/2017 tentang Perlakuan Khusus Terhadap Kredit atau Pembiayaan Bank Bagi Daerah Tertentu di Indonesia yang Terkena Bencana Alam.


Saksikan juga video 'Dibantu UGM, Menhub Bangun 50 Rumah di Lombok':

[Gambas:Video 20detik]

(das/dna)

Hide Ads