Ketua Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Gemilang Tarigan mengatakan, pengusaha truk masih butuh sosialisasi terkait penggunaan bahan bakar campuran nabati ini. Pengusaha tak ingin B20 merusak mesin saat nanti digunakan.
"Ya kita butuh waktu, butuh sosialisasi dan antisipasi, karena begitu menggunakan B20 itu kita antisipasi itu apa B20 sudah direkomendasi ATPM (Agen Tunggal Pemegang Merk). Karena mobil-mobil kita ini masih banyak digaransi ATPM. Jangan digunakan nanti bermasalah," kata dia kepada detikFinance di Jakarta, Kamis (30/8/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemerintah, kata dia, telah melakukan sosialisasi terkait B20. Namun, sosialisasi dirasa masih kurang mengingat pemerintah belum mempertemukan pengusaha truk dengan ATPM.
"Waktu itu baru kita pertanyakan, bahwa bagaimana kualitas mengenai B20, sebulan lalu, tapi tidak hadir ATPM. Kita minta hadirlah merespon ini," ungkapnya.
Lebih lanjut, secara garis besar pengusaha mendukung penggunaan B20. Asalkan, penggunaan B20 ini tidak merusak mesin truk.
"Kita dukunglah turunan CPO. Kita dukunglah untuk mengurangi impor," ungkapnya. (zlf/zlf)