Hal itu diungkapkan Kepala Ekonom Bank Mandiri Anton Gunawan saat acara Macroeconomic Outlook di Plaza Bank Mandiri, Jakarta, Kamis (30/8/2018).
"Kita bandingkan forecast di Januari pada level tertentu seperti GDP 5,3% itu menjadi 5,16% di Juli," kata Anton.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anton mengatakan salah satu penyebab perubahan proyeksi dikarenakan mengacu pada beberapa fenomena yang terjadi di dunia belakangan ini, seperti perang dagang, krisis ekonomi di Turki, dan perkembangan harga komoditas.
Dari dalam negeri pun terdapat sentimen yang mempengaruhi perubahan proyeksi Bank Mandiri kepada pertumbuhan ekonomi, yaitu kebijakan fiskal dan moneter.
"Perubahan policy di dalam negeri, salah satunya BI 7 Days Repo tadinya kita pikirkan ke atas 4,75%, tapi itu berubah cukup cepat," papar dia.
Dia pun mengungkapkan bahwa langkah Bank Indonesia (BI) kembali menyesuaikan suku bunga acuan BI 7 Days Reverse Repo Rate masih menyisakan satu kali di tahun 2018.
"Kita melihat itu ke 5,75% tahun ini, dan tahun depan ke 6,5%. Yang berarti tahun ini masih ada sekali lagi," tutup dia. (hek/ara)