Pelemahan rupiah hingga menyentuh level di atas Rp 14.700 menjadi perhatian pemerintah. Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, pemerintah akan terus memantau nilai tukar dan mewaspadainya.
"Ya kita akan terus awasi dan waspadai (penguatan dolar AS)," kata Sri Mulyani ditemui di Kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta Pusat, Jumat (31/8/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, menurut Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Piter Abdullah pelemahan mata uang ini masih dianggap belum mengkhawatirkan. Tekanan akibat kondisi perekonomian global dan domestik membuat nilai tukar Rupiah itu dianggap biasa saja.
"Itu pelemahan wajar di tengah masih begitu besarnya tekanan terhadap rupiah, baik dari global maupun domestik," katanya kepada detikFinance, Kamis (30/8).
Sementara itu, Wakil Ketua DPR Fadli Zon menyebut melemahnya rupiah hingga tembus Rp 14.744 pada kemarin menunjukkan peringatan bahaya.
"Saya kira ini warning, suatu bahaya jangan dianggap enteng," ujar Fadli.
Fadli meminta pemerintah untuk tak menganggap enteng kondisi rupiah yang terus melemah. Sebab, depresiasi rupiah merupakan pemicu krisis moneter.
Saksikan juga video 'Soal Imbas Krisis Turki, Sri Mulyani: Ekonomi RI Kita Jaga':
(eds/eds)