Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djayadi meyakini pelemahan rupiah tidak memberikan pengaruh besar ke pasar modal. Buktinya saat rupiah melemah, justru terjadi masuknya dana asing (capital inflow) ke pasar saham maupun obligasi.
"Dari sisi kita sih sebenarnya kalau kita lihat dari satu minggu kemarin ya. Sebetulnya kalau dari sisi saham dan obligasi itu sebetulnya inflow lho masih hijau," tuturnya di Gedung BEI, Jakarta, Jumat (31/8/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Jepang Kuat Lawan Dolar AS Berkat Emak-emak |
Mengutip data RTI, selama sepekan total dana asing yang masuk ke seluruh pasar sebesar Rp 1,39 triliun. Angka itu terdiri dari arus masuk di pasar reguler sebesar Rp 1,96 triliun, meskipun di pasar tunai dan negosiasi terjadi outflow sebesar Rp 569 miliar.
Dengan data itu, Inarno pun yakin sektor pasar modal tidak berpengaruh terhadap pelemahan rupiah. Meskipun, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam beberapa hari terakhir terjadi pelemahan. Kemarin IHSG turun 0,76% ke posisi 6.018.
"Kalau dari sisi kita sebetulnya tentunya harus kemarin keluar karena rupiah melemah. Tapi bisa dilihat pelemahan rupiah awalnya bukan dari saham atau obligasi atau pasar modal tapi ke arah eksternal," tambahnya.
Meski begitu, Inarno menilai kondisi nilai tukar rupiah masih dalam batas aman di tengah gejolak perekonomian global.
"Kalau kita lihat Argentina kemarin itu turun 7% terus Turki lira itu 24% sehari jadi kita memang terkena dampak itu saja," terangnya.
Dolar Capai Rp 14.800, Harga Ponsel Masih Normal, tonton videonya di sini:
[Gambas:Video 20detik]
(das/ara)