Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pagi ini masih tinggi di angka Rp 14.897 setelah kemarin sempat menjinak ke Rp 14.834.
Pada perdagangan preopening, IHSG naik ke level 5.974,763. Setali tiga uang, Indeks LQ45 naik ke level 943,278.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada pukul 09.05 waktu JATS, penguatan IHSG menipis rentangnya menjadi hanya ke 5,996 poin (0,07%) ke level 5.970,188. Sementara Indeks LQ45 juga turun 1,218 poin (0,12%) ke level 944,878.
Baca juga: Rupiah Tembus Rp 14.897, Ini Penyebabnya |
Makin siang, IHSG makin melorot ke zona merah. IHSG turun 42,960 poin (0,71%) ke 5.924,614. Indeks LQ45 turun 7,459 poin (0,80%) ke 933,999.
Kejatuhan IHSG dipicu negatifnya laju 10 saham sektoral. Saham sektor industri dasar jatuh paling dalam mencapai 1,24%. Hanya 89 saham yang berhasil menguat. Sementara, ada 243 saham yang melemah dan 105 saham yang stagnan.
Perdagangan saham juga terpantau lesu dengan frekuensi tercatat 145.405 kali transaksi sebanyak 4,5 miliar lembar saham senilai Rp 1,4 triliun. Investor asing mencatat jual bersih Rp 159 miliar dan menambah sentimen negatif bagi IHSG.
Sementara itu, indeks utama AS libur pada perdagangan kemarin (03/09) dikarenakan AS memperingati Hari Buruh, hari yang dikhususkan untuk menghormati para pekerja dan kontribusi mereka pada perekonomian Amerika.
Pada tanggal 28 Juni 1884, Kongres meloloskan undang-undang yang menetapkan hari Senin pertama pada bulan September setiap tahun sebagai Hari Buruh, dan menjadikannya sebagai hari libur nasional
Bursa-bursa Asia rata-rata bergerak negatif siang ini. Sentimen negatif ini terasa hingga mempengaruhi laju IHSG.
Berikut situasi di bursa regional siang hari ini:
- Indeks Nikkei 225 turun 0,19% ke level 22.664,891.
- Indeks Hang Seng naik tipis 0,02% ke level 27.730,990.
- Indeks Komposit Shanghai melemah 0,13% ke level 2.717,240.
- Indeks Straits Times turun 0,07% ke level 3.205,260.
Sementara saham-saham yang masuk jajaran top losers di antaranya adalah, Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 550 ke Rp 27.000, ABM Investama (ABMM) turun Rp 370 ke Rp 1.850, Indocement Tunggal (INTP) turun Rp 350 ke Rp 16.600 dan Matahari (LPPF) turun Rp 300 ke Rp 7.075.
Saksikan juga video 'Penyebab Rupiah dan Mata Uang Dunia Melemah':