Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, pemerintah bersama otoritas terkait akan fokus menyelesaikan masalah defisit transaksi berjalan agar penguatan dolar AS bisa ditahan. Caranya adalah dengan menggenjot ekspor dan mengurangi ketergantungan impor. Hal ini dia minta diselesaikan dalam waktu satu tahun ke depan.
"Target saya sudah saya berikan agar dalam satu tahun betul-betul ada perubahan di penyelesaian defisit transaksi berjalan," kata Jokowi saat ditemui di Pelabuhan Tj Priok, Jakarta Utara, Rabu (5/4/208).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Langkah awal sudah dilakukan dengan kewajiban penggunaan solar bercampur minyak kelapa sawit 20% (B20). Hal ini ditempuh untuk memangkas impor minyak, dalam rangka mengurangi defisit transaksi berjalan (current account deficit).
"Ini akan mengurangi impor minyak yang nggak sedikit. Perkiraan kita ini 5 hingga 6 miliar US$. Kemudian kalau CPO kita pakai sendiri untuk B20 maka suplai ke pasar turun, sehingga kami harapkan harga CPO juga naik. Ini sudah merangkak naik," kata Jokowi.
Kemudian adalah peningkatan kandungan dalam negeri. Hal ini juga guna mengurangi ketergantungan akan impor.
"Ini yang saya sampaikan baik ke kementerian, baik ke swasta maupun kepada BUMN agar local content diperhatikan. Kalau kita bisa pakai semuanya komponen dalam negeri akan ada penghematan 2-3 miliar US$," ujar Jokowi.
Baca juga: Fakta Kondisi Ekonomi 1998 Vs 2018 |