JK Minta Impor Lambo Cs Disetop, Kemenperin: Bukan Kebutuhan Pokok

JK Minta Impor Lambo Cs Disetop, Kemenperin: Bukan Kebutuhan Pokok

Trio Hamdani - detikFinance
Rabu, 05 Sep 2018 12:21 WIB
Foto: Rangga Rahardiansyah
Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta impor barang mewah dihentikan di tengah penguatan dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah. Salah satu yang ingin disetop adalah mobil mewah.

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyatakan bahwa mobil mewah bukan merupakan kebutuhan pokok. Demi menghemat devisa agar rupiah tak semakin loyo, impor mobil mewah bisa disetop dulu.

"Ya memang mobil mewah kan bukan suatu produk yang harus dipenuhi seperti umpamanya beras, kebutuhan pokok," kata Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan Ditjen ILMATE Putu Juli Ardika kepada detikFinance, Jakarta, Rabu (5/9/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Pengendalian impor mobil mewah diyakini bisa menghemat devisa. Dengan penghematan devisa bakal membuat rupiah lebih stabil. Pasalnya belakangan ini rupiah terus anjlok alias terdepresiasi terhadap dolar AS.

"Nah dalam kondisi ekonomi seperti ini terutama terdepresiasinya rupiah ini yang coba dikendalikan. Jadi kita sehemat hematnya menggunakan devisa," jelasnya.

Dia menyampaikan, salah satu langkah pemerintah di tengah pelemahan rupiah memang dengan mengendalikan impor, yang salah satunya menyasar mobil mewah.



"Kalau itu kebijakan pemerintah gimana pengendalian impor, gimana mendorong ekspor. Kan gitu pengendalian impornya, mendorong ekspor dalam rangka memperkuat devisa kita," tambahnya.

Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) meminta produk-produk impor mewah disetop. JK mencontohkan mobil Ferrari, Lamborghini hingga tas Hermes.

"Barang lux contohnya, mungkin jumlahnya tidak besar tapi perlu untuk meyakinkan masyarakat suasana ini suasana berhemat. Tak usah Ferrari, Lamborghini masuk dalam negeri, tak usah mobil-mobil besar, yang mewah-mewah," ujar JK di Kantor Wapres, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Selasa (4/9/2018).



Saksikan juga video 'Jokowi Tak Ingin Pasar Industri Otomotif Dikuasai Mobil Impor!':


(zlf/zlf)

Hide Ads