Dolar AS dan Bahan Baku Naik, Pengusaha Tekstil: Kena Double Strike

Dolar AS dan Bahan Baku Naik, Pengusaha Tekstil: Kena Double Strike

Trio Hamdani - detikFinance
Rabu, 05 Sep 2018 14:30 WIB
Foto: Wisma Putra
Jakarta - Loyonya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bikin harga produk tekstil naik. Pasalnya harga bahan baku tekstil yang masih bergantung impor naik gara-gara dolar AS terus menguat.

Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Ade Sudrajat mengatakan harga bahan baku tekstil yang diimpor sudah naik sejak dolar AS merangkak naik meninggalkan level Rp 13.500.

"Ya sudah lah (harga bahan baku naik), semenjak dolar naik, karena dia dari Rp 13.500 sekarang sudah Rp 1.000 lebih (naiknya)," katanya kepada detikFinance, Jakarta, Rabu (5/9/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Dia mengatakan tanpa pengaruh pelemahan rupiah, harga bahan baku impor sudah naik. Dengan ditambah kondisi rupiah saat ini, harga bahan baku semakin mahal.

"Bahan baku naiknya 5-6% karena ditambah lagi kenaikan dolar kan jadi 2 kali, double strike istilahnya. Bahan bakunya naik, dolarnya naik," lanjutnya.

Dia menyebut masih banyak bahan baku tekstil yang harus impor walau tidak 100%. Mulai dari kapas, poliester, rayon, hingga benang masih perlu impor.


Lanjut dia, karena harga bahan baku naik, harga produk tekstil jadi naik sebesar 5-6% juga, menyesuaikan kenaikan harga bahan baku di angka yang sama.

"Ya harga produk juga pasti naik tapi kan pertanyaannya apakah pasar bisa terima kenaikan itu. Kalau pasarnya sepi percuma juga. Sekarang kita sudah membuat kenaikan tapi masih pasarnya belum bisa menerima," tambahnya. (zlf/zlf)

Hide Ads