Demikian dikutip dari data perdagangan Reuters, Rabu (5/9/2018). Dolar AS terpantau bergerak pada level 14.926 hingga 14.999 hingga sore ini.
Adapun pelemahan mata uang rupiah terhadap US$ berbarengan dengan sejumlah mata uang negara lainnya. Sejumlah mata uang yang tertekan dolar AS di antaranya euro (0,06%), poundsterling (0,33%), dan rusian rubble (0,44%). Sementara china yuan renminbi berhasil menguat 0,14%.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kian menguatnya dolar AS diyakini dipengaruhi oleh faktor eksternal, di antaranya krisis di Turki dan Argentina, kenaikan suku bunga acuan AS hingga perang dagang AS dan China. Bank Indonesia sejauh ini telah mengintervensi dolar di pasar valas dan SBN hingga Rp 11,9 triliun.
Dolar AS diprediksi akan terus menguat seiring dengan ketidakpastian global yang terjadi. Sementara di dalam negeri, perbaikan neraca pembayaran dan perdagangan diharapkan mampu menahan gempuran tekanan dolar AS.