BEI menilai hal itu hanya karena kepanikan sesaat di pasar. Penyebabnya tentu lantaran kejatuhan nilai tukar rupiah.
Dalam acara ini dihadiri oleh Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Suahasil Nazara, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Hoesen, serta direksi BEI. Di hadapan para pelaku pasar mereka menjelaskan tentang kondisi makro ekonomi saat ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Secara umum Suahasil menjelaskan pemerintah terus mengawal pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. Dari sisi neraca pembayaran, dia menekankan pemerintah yakin defisit transaksi berjalan tahun inj diperkirakan mencapai 2,1%.
"Kita juga sampaikan bahwa di mana titik stabilitas yang kita jaga, titik potensi pertumbuhan," tambahnya.
Hoesen menambahkan, upaya ini juga dalam rangka meredam aksi spekulasi yang terjadi di pasar belakangan ini. Meskipun dia menilai aksi spekulasi yang terjadi merupakan hal yang wajar.
Baca juga: Dolar AS Mulai Jinak, Tetap Waspada |
"Dalam kondisi normal pun ada spekulator. Itu mereka ambil tindakan tapi tidak tahu persis apa yang akan terjadi jadi untung-untungan. Saya tegaskan tadi jangan ikut-ikutan spekulator. Ini ekonomi kita bagus kok," ujarnya.
Dia juga mengajak para pelaku pasar justru mengambil kesempatan saat pasar sedang jatuh. Sebab banyak saham-saham murah sudah under value.
"Kalau dilihat triwulan II semua emiten kita laba bersihnya bagus. Kenapa valuasi-nya sudah rendah tidak dibeli," tegasnya.
Saksikan juga video 'Wow! Investor Saudi Mau Gelontorkan Triliunan Rupiah Buat Jakarta':
(das/hns)