Dolar AS Masih Tinggi, Program BBM Satu Harga Tetap Jalan

Dolar AS Masih Tinggi, Program BBM Satu Harga Tetap Jalan

Raja Adil Siregar - detikFinance
Jumat, 07 Sep 2018 22:20 WIB
Foto: Raja Adil Siregar
Musi Banyuasin - Program BBM Satu Harga tetap jalan meski nilai tukar dolar AS terhadap rupiah masih tinggi di kisaran Rp 14.800. Selama ini BBM masih impor dan harganya dibanderol dalam dolar AS.

"Sekarang dolar sedang menguat, nah ini tidak akan menyurutkan niat BPH Migas dalam menjalankan tugas dari Presiden. Malah kami semakin semangat dan ikut mengawasi lebih ketat," kata Kepala BPH Migas Fanshurullah Asa saat meresmikan SPBU Satu Harga di Lalan, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, Jumat (7/9/2018).


Pengawasan diperketat agar BBM yang disalurkan benar-benar diterima oleh masyarakat. Sehingga tak ada ketimpangan antara harga daerah masuk kategori tertinggal, terdepan dan terluar (3T) dengan harga di kota.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini yang paling penting dan harus benar-benar sampai kepada masyarakat yang membutuhkan. Jangan sampai nanti ini ada pengecer ilegal dan menjual dengan harga lebih tinggi," katanya.


Untuk di SPBU BBM Satu Harga di Lalan merupakan stasiun ke 69 yang diresmikan. BPH Migas dan Pertamina menargetkan ada 160 SPBU yang tersebar di seluruh Indonesia hingga 2019 mendatang.

Selain itu, Rencananya ada 2 stasiun BBM Satu Harga diresmikan dalam waktu dekat. SPBU ini berada di Musi Rawas Utara, Sumsel dan Suoh, Lampung yang saat ini tengah dikebut pengerjaannya.


Sebelumnya, masyarakat di Kecamatan Lalan, Muba harus menempuh jarak 55 Kilometer menuju SPBU terdekat untuk mendapatkan BBM. Pertamina memberi fasilitas berdirinya lembaga penyaluran BBM Satu Harga di daerah 3T.

Harga BBM jenis Premuim yang di SPBU Rp 6.450 dijual pengecer dengan harga Rp 12.000. Begitu juga dengan Solar Rp 5.150 dijual seharga Rp 8.500-10.000. (hns/hns)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads