Soal Upaya Pemerintah Kuatkan Rupiah, Ini Kata Bank Dunia

Soal Upaya Pemerintah Kuatkan Rupiah, Ini Kata Bank Dunia

Trio Hamdani - detikFinance
Senin, 10 Sep 2018 19:16 WIB
Foto: Rachman Haryanto
Jakarta - Nilai tukar rupiah sempat nyaris tembus Rp 15.000 terhadap dolar Amerika Serikat (AS), namun akhirnya mereda di kisaran Rp 14.800/US$.

Menurut World Bank (Bank Dunia), pemerintah Indonesia dan Bank Indonesia (BI) responsif dalam menghadapi pelemahan rupiah terhadap dolar AS.

"Saya kira respons pemerintah sangat bagus, dalam arti bahwa kabinet bekerja sama dengan Bank Sentral, kata Country Director World Bank for Indonesia, Rodrigo A Chaves saat ditemui di Kantor Kementerian Koordinator Kemaritiman, Jakarta Pusat, Senin (10/9/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Di menilai BI sebagai bank sentral bisa tetap bersikap independen dalam menyikapi pelemahan rupiah. Meski demikian, di sisi lain BI dan pemerintah bisa bekerja sama dengan baik menghadapi situasi tersebut.

Dia melihat pemerintah dan BI fokus terhadap dua faktor dalam meredam gejolak dolar AS, yakni defisit fiskal, dan defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD).

"Defisit fiskal dan CAD, saya pikir mereka merespons dengan sangat kredibel, dan pendekatan yang sangat baik," ujarnya.


Menurut Rodrigo pelemahan rupiah lebih dikarenakan faktor eksternal, sedangkan Indonesia saat ini dalam koridor positif.

"Ini bukan masalah Indonesia, karena beberapa faktor lain mengira Indonesia stabil karena memiliki dasar-dasar yang baik dan fungsi respons kebijakan publik yang baik," tambahnya. (hns/hns)

Hide Ads