"Kerugian PLN sekitar Rp 70 miliar itu infrastrukturnya aja semua mulai dari pembangkit, jaringan menengah yang paling besar justru jaringan rumah yang hampir 50.000. Itu fisiknya saja, bukan termasuk padamnya PLTU terpaksa kita pakai diesel yang harganya beda," jelas Manager PLN Wilayah NTB, Rudi Purnomoloka, di Mataram, NTB, Senin (10/9/2018).
Rudi pun menyebut angka itu bisa saja berubah jika dihitung lebih detail dengan kerusakan infrastruktur terparah di wilayah Lombok Utara. Kendati memakan kerugian yang tidak sedikit namun, PLN Wilayah NTB juga tetap menjalankan program kelistrikan 35.000 MW. Program kelistrikan tersebut telah dijalankan di Ampenan, Lombok Barat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, Rudi mengatakan sistem kelistrikan di NTB itu terdiri dari sistem Lombok dan Sumbawa. Sistem Sumbawa terbagi lagi menjadi sub sistem Bima dan Sumbawa. Paling besar daya listrik di Lombok yang mencapai 220 MW, sementara Bima dan Sumbawa masing-masing 45 MW. Daya listrik Lombok lebih besar lantaran penduduknya lebih banyak dan perekonomian lebih maju. (idr/ara)