Belum lama ini, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memproyeksikan bahwa pertumbuhan ekonomi hanya mampu berada di level 5,14-5,21% atau jauh dari target APBN 2018 yang sebesar 5,4%.
Lalu, bagaimana dengan laju investasi di Indonesia? Apalagi, investor menjadikan pertumbuhan ekonomi menjadi salah satu faktor untuk menanamkan modalnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Faisal berpandangan bahwa kinerja investasi nasional akan tetap menarik asalkan pemerintah mampu menjaga stabilitas nilai tukar rupiah, menjaga daya beli masyarakat dengan merealisasikan inflasi di level rendah.
"Maka paling tidak investasi akan terus tumbuh seperti beberapa tahun terakhir," tambah dia.
Dia juga menganggap proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2018 yang di bawah target 5,4% masih wajar, mengingat masih adanya dowside risk yang mampu menekan ekonomi.
"Cukup wajar, karena target tetap memungkinkan 5,3%, tapi yang 5,15% ini kan dengan catatan downside risk," tutup dia.