Dia juga meminta kepada para pengusaha yang tergabung dalam Apindo dan Kadin Indoneisa untuk memanfaatkan momentum tersebut.
"Pertumbuhan ekonomi kita dalam situasi momentum menguat," kata Sri Mulyani di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Jumat (14/9/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemerintah sendiri telah menetapkan asumsi dasar pertumbuhan ekonomi dalam RAPBN tahun anggaran 2019 sebesar 5,3%.
"Jadi 2019 ini masih optimis tumbuh tinggi karena pemulihan yang cukup kuat sejak krisis 2008, AS dengan ekonomi terbesar juga tumbuh karena melakukan policy fiskal, normalisasi moneter," jelas dia.
Optimisme pertumbuhan ekonomi di tahun depan juga menjawab kekhawatiran para pengusaha yang tergabung dalam Apindo dan Kadin Indonesia. Pengusaha mengaku tidak nyaman dalam menjalankan usahanya di tengah ketidakpastian global seperti pelemahan nilai tukar.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini juga mengungkapkan bahwa depresiasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS secara kumulatif dari Januari-September masih di bawah Rp 14.000 per US$.
"Rupiah sesudah stabil mengalami tekanan pada 2018, selain karena suku bunga naik, juga karena outflow, tapi rata-rata satu tahun masih di bawah Rp 14.000," ungkap dia. (hek/fdl)