Mendag Dorong Pengusaha Tekstil Ekspansi Pasar Ekspor

Mendag Dorong Pengusaha Tekstil Ekspansi Pasar Ekspor

Tri Ispranoto - detikFinance
Jumat, 14 Sep 2018 21:10 WIB
Foto: Tri Ispranoto/detikcom
Bandung - Kementerian Perdagangan mendorong agar produksi tekstil dan produk tekstil di Indonesia terus ditingkatkan untuk memenuhi permintaan dalam dan luar negeri. Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan pihaknya selalu mendorong agar pengusaha bisa meningkatkan produktifitas untuk kebutuhan dalam negeri dan ekspor.

Namun hingga kini para pengusaha mengakui belum mampu memenuhi kebutuhan tersebut apalagi mencapai target untuk ekspor.

"Sekarang ini industri TPT berkembang begitu pesat, tinggal lihat potensi pasarnya. Generasi yang baru sudah melihat dan kita dorong terus agar ekspansi usahanya," ujar Enggartiasto dalam diskusi Tekstil Nasional di Kota Bandung, Jumat (14/9/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Sementara dari sisi ekspor, kata Enggar, para pengusaha memiliki peluang besar sehingga saat ini sedang disusun roadmap menyampaikan apa yang sedang dibutuhkan.

"Nanti mereka menyampaikan apa yang dimintakan dari pemerintah, fasilitas apa, peraturan seperti apa, iklim seperti apa yang kita lakukan untuk mencapai target ekspor meningkat 30 miliar dolar. Juga kebutuhan dalam negeri dipenuhi," ujar Enggar.


Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Ade Sudrajat menambahkan pihaknya selalu berupaya meningkatkan produksi untuk terus melanjutkan daya saing.

"Permintaan dari dunia terus meningkat. Tahun 2017 naik lima persen, tahun 2018 ini naik delapan persen. Tahun-tahun sebelumnya kita belum meningkat," kata Ade.


Ia berharap kebutuhan tekstil di Indonesia bisa terpenuhi 100 persen dan ekspor mencapai 30 miliar dollar. Untuk kebutuhan dalam negeri sendiri saat ini meningkat dari semula 4,5 kilogram menjadi 6,5 kilogram per kapita.

"Artinya kali 260 juta (penduduk Indonesia), berapa juta ton. Itu real kebutuhan penduduk Indonesia. Saat ini yang bisa kita penuhi hanya untuk 60 juta orang, sisanya impor," katanya.

(hns/hns)

Hide Ads