Entaskan Kemiskinan di Pandeglang, Kementan Beri Bantuan Ayam

Entaskan Kemiskinan di Pandeglang, Kementan Beri Bantuan Ayam

Tia Reisha - detikFinance
Sabtu, 15 Sep 2018 23:03 WIB
Foto: kementan
Jakarta - Untuk meningkatkan pendapatan petani, Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) kembali memberikan bantuan Bedah Kemiskinan Rakyat Sejahtera (Bekerja). Kali ini, Program Bekerja menyasar Rumah Tangga Miskin (RTM) di Desa Madalsari, Pandeglang, Banten.

Dengan semangat bantuan produktif sektor pertanian, Dirjen PKH I Ketut Diarmita memberikan langsung komoditas ayam untuk dipelihara, termasuk pakan, sarana, obat dan vitamain ternak.

"Tujuan dari bantuan ini adalah untuk meningkatkan penyediaan protein hewani dan pendapatan rumah tangga," ungkap I Ketut dalam keterangan tertulis, Sabtu (15/9/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Program penanggulangan kemiskinan dari Kementan ini pun diharapkan dapat memberi kontribusi positif terhadap program lain yang dijalankan pemerintah, mulai dari program berbasis bantuan sosial, pemberdayaan masyarakat, dan pemberdayaan usaha kecil di kementerian serta lembaga lain.

Dalam sambutannya di hadapan Bupati Pandeglang dan unsur muspida lingkup Pemda Pandeglang, I Ketut menyampaikan Kabupaten Pandeglang merupakan satu dari 19 kabupaten di 10 provinsi wilayah Program Bekerja.

Pemilihan 10 provinsi dan 19 kabupaten ini selain berdasarkan jumlah RTM yang ada, juga berdasarkan respons positif pemerintah daerah dalam mendukung pembangunan pertanian.

"Berbahagialah bapak ibu yang mempunyai pemimpin daerah yang responsif," ungkap I Ketut.




Secara nasional, bantuan ternak ayam pada Program #Bekerja ditargetkan untuk 190 ribu RTM. Di Kabupaten Pandeglang, bantuan yang dialokasikan berupa ternak ayam untuk 2.254 RTM dengan jumlah ayam sebanyak 112.700 ekor.

Ditjen PKH membantu 1.700 RTM dengan 85 ribu ekor ayam, 510 ton pakan, dan obat-obatan 1.700 paket. Sisanya, untuk 554 RTM dengan 27.700 ekor ayam dan paket pakan, serta obat-obatan dari Badan Pengembangan SDM Pertanian.

Bantuan dari Ditjen PKH ini telah terealisasi sebanyak 59,8% atau 50.850 ekor dengan 50 ton pakan dan 1.017 paket obat-obatan. Pada hari ini (15/9), bantuan akan dibagikan untuk 254 RTM dengan jumlah ayam 12.700 ekor dan 12,7 ton pakan.

Selanjutnya, kekurangannya akan dibagikan pada 18 dan 19 September 2018 sesuai jadwal dari perusahaan penyedia ayam dan pakan.

"Saya berharap sekali lagi kepada Tim Program #Bekerja Kabupaten Pandeglang dapat menyelesaikan pembagian paket ayam secara baik dan tepat waktu," harap I Ketut.

Ia juga berharap semua petugas pendamping dan pembina yang ditunjuk dapat melakukan pendampingan dan pelaporan dengan baik secara rutin. I Ketut juga kembali mengingatkan keberhasilan program ini sangat tergantung pada kesungguhan penerima bantuan dalam mengembangkan ternak ayam yang diterima.

"Peliharalah ternak dengan tata cara yang baik, memperhatikan waktu dan jumlah pemberian pakan, serta mengendalikan penyakit. Jika terjadi permasalahan dalam beternak jangan segan-segan untuk mencari pertolongan kepada petugas lapangan yang terdekat," tambahnya.

Dengan mengembangbiakan ternak, ujar I Ketut, maka dari hari ke hari ternak akan bertambah besar, bertelur, dan bertambah banyak. Selain menambah konsumsi protein untuk keluarga dan berkontribusi dalam pemenuhan sumber protein hewani, menurutnya, beternak juga dapat menambah pendapatan.

Dengan peran itu, I Ketut percaya suatu saat nanti tanpa perlu waktu lama, Indonesia dapat mandiri dalam memenuhi kebutuhan daging nasional sehingga tidak perlu impor bakalan atau daging dalam jumlah yang besar. Bahkan, menurutnya, Indonesia pun dapat meningkatkan ekspor daging ayam karena ketersediaan dalam negeri meningkat.

Pada kesempatan ini, Dirjen PKH juga sekaligus melakukan supervisi kegiatan upaya khusus sapi/kerbau indukan wajib bunting (UPSUS SIWAB). Berdasarkan laporan sampai 8 September 2018, realisasi akseptor IB di Provinsi Banten mencapai 1.852 dari target 3.900 ekor atau 48,74%. Sementara realisasi kebuntingan 65,69% atau 2.119 ekor dari target 2.660 ekor dan kelahiran mencapai 89,24% atau 1.899 ekor dari target 2.128 ekor.

"Saya berharap dalam waktu 3 bulan yang tersisa dapat dimanfaatkan dengan baik untuk pencapaian target," ujar I Ketut.

Menurutnya, capaian ini merupakan suatu karunia dan berkah sehingga harus terus dikawal agar bisa berhasil sesuai dengan harapan. Sementara itu, Bupati Pandeglang Irna Narulita berharap Program Bekerja ini dapat menurunkan angka kemiskinan di Indonesia, khususnya di Kabupaten Pandeglang. (mul/mul)

Hide Ads