Kemendes PDTT Dukung Bengkulu Selatan Kembangkan Prukades Jagung

Kemendes PDTT Dukung Bengkulu Selatan Kembangkan Prukades Jagung

Tia Reisha - detikFinance
Sabtu, 15 Sep 2018 22:56 WIB
Foto: kemendes PDTT
Jakarta - Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) akan terus mendukung Kabupaten Bengkulu Selatan dalam mengembangkan Produk Unggulan Kawasan Pedesaan (Prukades) dengan komoditi tanamam jagung.

Selain memberi bantuan anggaran, Kemendes PDTT juga akan memfasilitasi dengan mengagendakan temu bisnis antara kabupaten dengan kementerian terkait, dunia usaha, dan perbankan untuk mengembangkan Prukades.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal ini dilakukan mengingat jagung di Bengkulu Selatan masih belum mendapatkan hasil yang maksimal karena sejumlah faktor, di antaranya pascapanen yang berdampak pada kualitas jagung.

"Karena itu, Kami akan membantu dari hulu ke hilirnya agar jagung di Bengkulu Selatan mendapatkan hasil yang maksimal sehingga petani bisa terus sejahtera," ujar Plt. Dirjen Pengembangan Kawasan Perdesaan (PKP) Kemendes PDTT Harlina Sulistyorini dalam keterangan tertulis, Sabtu (15/9/2018).

Hal tersebut ia sampaikan usai menyaksikan Panen Raya Jagung di Desa Nanjungan, Kecamatan Kedurang Ilir, Bengkulu Selatan, Jumat (14/9), bersama Dirjen PKP2Trans Harri Pramudiono dan Plt Dirjen PDTU Aisyah Gamawati.

"Kami akan menghubungkan dengan sejumlah kementerian terkait dan dunia usaha serta perbankan. Kementerian terkait akan memberikan dukungan dengan sejumlah programnya, dunia usaha terkait pascapanennya dan perbankan terkait permodalan. Ini kami lakukan agar perekonomian di desa dan pendapatan masyarakat desa bisa meningkat," jelas Harlina.



Sementara itu, Plt Bupati Bengkulu Selatan Gusnan Mulyadi telah menargetkan jagung siap tanam di Bengkulu Utara seluas 18 ribu hektare. Namun yang sudah siap tanam hingga tahap penyaluran benih seluas 13 ribu hektare.

"Kami berharap sarana pascapanen di setiap desa sudah tidak terkendala agar kualitas jagung bisa terjaga dan harga tetap baik. Saat ini harga Rp 3.800 hingga Rp 4.000 per kilo di tingkat petani. Dengan harga tersebut, para petani patut tersenyum," pungkasnya. Berita lainnya bisa dillihat sini. (mul/mul)

Hide Ads