Pergerakan IHSG diwarnai tekornya neraca dagang RI di bulan Agustus sebesar US$ 1,02 miliar. Sentimen negatif tersebut memperparah sentimen dari regional di mana mayoritas bursa saham regional bergerak negatif.
Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sore ini ikut mengalami pelemahan. Dolar AS berada di level Rp 14.870, lebih perkasa dibandingkan akhir pekan lalu yang berada di Rp 14.769.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Bursa Asia Merah, IHSG Ikut Tekor 1,82% |
Membuka perdagangan, Senin (17/9/2018), IHSG turun 32,346 poin (0,55%) ke 5.898,935. Indeks LQ45 juga turun 8,181 poin (0,87%) ke 928,687.
Hingga pukul 09.05 waktu JATS, IHSG terperosok makin dalam 48,061 poin (0,81%) ke 5.883,220. Indeks LQ45 turun 11,041 poin (1,18%%) ke 925,827.
Jeda siang ini IHSG masih melanjutkan pelemahan. Bahkan pelemahan yang terjadi makin dalam.
IHSG turun 107,696 poin (1,82%) ke 5.823,585. Indeks LQ45 melemah 22.973 poin (2,45%) ke 913,895.
Sore ini IHSG masih melaju negatif. IHSG turun 107,024 poin (1,80%) ke 5.824,257. Indeks LQ45 melemah 22,897 poin (2,44%) ke 913,971.
Seluruh 10 saham sektoral kompak melemah. Pelemahan paling dalam dialami saham sektor aneka industri yang terjun 3,07%.
Pelemahan yang terjadi pada IHSG seolah tak ada ampun. Hanya 122 saham yang masih menguat, sementara ada 244 saham melemah dan 121 saham melemah.
Perdagangan saham pun terpantau sepi dengan frekuensi perdagangan saham 375.018 kali transaksi sebanyak 7,4 miliar lembar saham senilai Rp 4,9 triliun. Investor asing pun mencatat jual bersih Rp 394,90 miliar.
Sementara itu, indeks utama bursa AS ditutup flat pada perdagangan akhir pekan kemarin. Dow Jones dan S&P menguat terbatas masing-masing sebesar 0.03%, sedangkan Nasdaq berakhir turun tipis 0.05%. Terbatasnya pergerakan indeks utama AS sejalan dengan rilisnya data retail sales AS bulan Agustus yang mengalami sedikit perlambatan menjadi 6,6% (yoy) lebih rendah dibandingkan pertumbuhan sebelumnya yang mencapai 6,7% (yoy).
Selain itu rilisnya data anggaran bulanan AS yang defisit sebesar US$ -214B atau lebih besar dibandingkan defisit bulan Juli yakni US$ -77B turut menjadi salah satu faktor pemberat pergerakan indeks akhir pekan lalu.
Bursa saham Jepang, Indeks Nikkei 225 tutup untuk memperingati hari lanjut usia. Sementara saham-saham di regional Asia lainnya melemah.
- Indeks Hang Seng jatuh 1,30% ke 26.932,850
- Indeks Komposit Shang Hai turun 1,11% ke 2.651,790
- Indeks Strait Times berkurang 0,63% ke 3.141.
Sementara saham-saham yang masuk jajaran top losers di antaranya adalah Gudang Garam (GGRM) turun Rp 2.750 ke Rp 72.975, Unilever Indoensia (UNVR) turun Rp 1.050 ke Rp 46.050, Indocement (INTP) turun Rp 1.025 ke Rp 16.000 dan Indo Tambangraya (INTP) turun Rp 825 ke Rp 26.275. (dna/zlf)