Mentan Beberkan Pihak yang Bikin Harga Bawang Melambung

Mentan Beberkan Pihak yang Bikin Harga Bawang Melambung

Puti Aini Yasmin - detikFinance
Selasa, 18 Sep 2018 14:27 WIB
Foto: Grandyos Zafna
Jakarta - Harga bawang merah dan bawang putih di pasaran saat ini masih tergolong tinggi dibandingkan harga di tingkat petani. Menurut Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman hal itu dikarenakan ada rantai pasokan yang panjang.

Amran menjelaskan pada dasarnya hal tersebut tidak hanya terjadi di komoditas hortikultura. Namun juga di hampir semua produk pertanian, misalnya seperti bawang merah.

"Hampir seluruh komoditas pangan disparitasnya terlalu tinggi. Coba kita lihat bawang merah, dulu impor sekarang ekspor itu di lapangan harganya Rp 12.000 per kilogram (kg) dan di pasar Rp 36.000," jelasnya kepada detikFinance dalam acara Blak-blakan di Kementerian Pertanian, Jakarta, Senin (17/9/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bahkan, kata Amran, dirinya dengan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita pernah melakukan pengecekan harga bawang merah dan bawang putih di Cirebon dan menemukan disparitas harga mencapai 800%.

"Pernah kami turun ke Cirebon bersama Mendag ke lapangan harga bawang merah Rp 12.000 lalu bergeser 5 kilometer itu harga Rp 40.000, artinya disparitas 300%. Lalu bawang putih harga di luar negeri itu Rp 5.600, tiba di Indonesia pernah menyentuh Rp 50.000 sampai Rp 70.000 per kg artinya naik 800%," papar dia.


Untuk itui, Amran berharap agar rantai pasokan yang panjang tersebut bisa dikurangi. Sebab menurutnya persoalan tersebut menjadi dasar permasalahan.

"Nah ini middle man, harus kita kurangi supply chain-nya, harus kita potong karena di sini persoalannya," ungkapnya.

Sebelumnya, Kementerian Pertanian telah mengekspor bawang merah sebanyak 5.600 ton ke Thailand. Hal ini sebagai contoh banyaknya pasokan bawang merah di dalam negeri.

(ang/ang)

Hide Ads