"Saat ini situasi yang dihadapi spot rate Rp 14.800-Rp 14.900 itu angka yang sebenarnya rupiah ini undervalue," kata Suahasil di ruang rapat Banggar DPR, Jakarta, Selasa (18/9/2018).
Pagi ini dolar Amerika Serikat (AS) kembali ngamuk. Waktu baru menunjukkan pukul 09.30 WIB, namun dolar AS menurut data perdagangan Reuters sudah menyentuh angka Rp 14.910.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Dolar AS Ngamuk Lagi ke Rp 14.910 |
Suahasil menyebut, nilai rupiah yang berada di bawah nilai fundamentalnya pun menandakan bahwa akan terjadi penguatan.
"Saat ini kurs itu ada di Rp 14.900, dan sudah melemah 8-9% maka kemungkinan besar kurs melemah itu membuat impor akan melemah karena akan lebih mahal, dan CAD akan lebih menurun," jelas dia.
Dengan volatilitas pelemahan nilai tukar juga dapat dipahami oleh pemerintah yang pada akhirnya menyetujui perubahan asumsi nilai tukar menjadi Rp 14.500 per US$.
"Kita berada di dalam yang bisa menerima Rp 14.500-Rp 14.600 untuk tahun depan, karena kita tetap bisa memberi signal," tutup dia.
Baca juga: Asumsi Rupiah Naik Jadi Rp 14.500 di 2019 |