KEIN Susun Indeks Pembangunan Pariwisata

KEIN Susun Indeks Pembangunan Pariwisata

Trio Hamdani - detikFinance
Rabu, 19 Sep 2018 14:41 WIB
Foto: (Sena Pertiwi/detikTravel)
Jakarta - Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) menyusun Indeks Pembangunan Pariwisata Indonesia (IPPI). Hal itu untuk mendukung sektor tersebut sebagai sektor ekonomi vital saat ini.
Ketua Tim Penyusunan IPPI Sari Lenggogeni, mengatakan pemerintah perlu memperhitungkan berbagai hambatan dalam percepatan pengembangan sektor pariwisata. Di sisi lain, Indonesia dinilai tidak memiliki tolok ukur yang jelas dalam merumuskan kebijakan pariwisata.
Hal itu menjadi kendala dalam merumuskan kebijakan yang sesuai dengan kondisi geo demografis Indonesia, seperti faktor kebencanaan, posisi target pasar, karakteristik dan kualitas produk, dan yang paling substantif.
"Indeks yang sudah ada tidak memberikan ruang untuk mengukur experience dan hospitality per provinsi dan kabupaten. Karena kurang komprehensifnya daya, kebijakan infrastruktur pendukung pariwisata pun sulit diukur dampaknya predestinasi," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima, Rabu (19/9/2018).
Dia menilai situasinya akan berbeda apabila Indonesia memiliki data tentang berbagai ukuran sampai ke tingkat daerah.
Indeks ini diperlukan sebagai salah satu strategi pemetaan data untuk percepatan pemerataan investasi pariwisata di Indonesia. Daerah-daerah potensial dapat dilirik oleh investor dengan mudah jika ada dukungan data yang lengkap.
"Namun pemerintah pusat belum punya basis argumen yang kuat dengan dukungan data yang komprehensif untuk menetapkan mana daerah prioritas dan mana daerah yang memerlukan dukungan lebih," paparnya.
Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Pariwisata KEIN Dony Oskaria menjelaskan penyusunan indeks ini merupakan sebuah kerja strategis. Dia mengatakan pembangunan pariwisata adalah tugas dari berbagai sektor.
"Kita tidak boleh tutup mata. Pariwisata ini harus memikirkan kordinasi berbagai lembaga. Sektor ini tidak bisa berdiri sendiri. Dari birokrasi, keamanan, sampai ke pembangunan infrastruktur harus sejalan. Tidak bisa bicara sendiri-sendiri. Kita butuh ukuran yang jelas dan ilmiah. Makanya, kita harus kebut ini," katanya.
Dia menilai pembangunan pariwisata Indonesia akan mengalami tren yang baik. Untuk itu dia berharap penyusunan indeks ini dapat berkontribusi dengan baik.
"Pariwisata akan mengalami tren baik. Melemahnya rupiah malah bisa jadi peluang. Semuanya harus bisa menikmati ini, termasuk warga. Semoga indeks ini bisa kontribusi banyak," tambahnya.
(hns/hns)

Hide Ads