Direktur Utama Mahaka Media Adrian Syarkawie menjelaskan, naiknya pendapatan perusahaan di tahun depan tentunya disebabkan adanya pesta demokrasi pemilihan umum. Biasanya ditahun politik para media mendulang keuntungan dari sisi iklan.
"Tahun politik memang demand (permintaan iklan) lebih besar karena ada budget dari partai maupun calon presiden dan wapres untuk kampanye program mereka. Naiknya tuh bisa 10-20% dibanding regulernya," tuturnya di Gedung BEI, Jakarta, Kamis (20/9/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun pendapatan iklan di tahun politik, kata Adrian, tergantung dari kebijakan yang ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Biasanya KPU akan menentukan berapa belanja iklan yang boleh dilakukan oleh peserta pesta demokrasi.
"Tapi balik lagi itu KPU yang menentukan, contoh dulu belanja iklan boleh maksimal 10 kali di TV dan radio. Lalu di koran hanya sekuan persen dari total ikaln. Tidak boleh monopoli. Kalau KPU bilang boleh dibuka semua, ya pasti lebih besar," tambahnya.
Adrian juga mengekaskan, terpilihnya sang pendiri perusahaan Erick Thohir sebagai Ketua Tim Pemenangan tidak memberikan pengaruh terhadap pendapatan iklan perusahaan. Sebab Erick sudah 2 tahun tidak lagi terlibat dalam perusahaan.
Asian Games 2018 menurut Adrian juga menjadi bukti bahwa terpilihan Erick sebagai Ketua Inasgoc tak berpengaruh pada pendapatan perusahaan. Sebab Mahaka Media tak mendapatkan iklan dari perhelatan olah raga terbesar se-Asia itu seperti kelompok media lainnya.
"Mahaka mendukung Asian Games tapi kita tidak mengejar profit karena menjaga netralitas," tambahnya.
Pada semester I-2018 pendapatan sirkulasi dan iklan surat kabar Mahaka Media naik Rp 34,39 miliar menjadi Rp 39,44 miliar, penyiaran TV turun dari Rp 26,1 miliar menjadi Rp 9,4 miliar, sedangkan dari event organizer turun dari Rp 36,1 miliar menjadi Rp 21,7 miliar.
"Untuk pemasukan iklan memag paling gede. Mungkin 70-75%. Aisanya event dan digital," ungkapnya.
Pada semester I-2018 ABBA memang masih menderita kerugian Rp 14,79 miliar. Angka itu lebih besar dibanding rugi bersih di periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 2,35 miliar.
Namun net profit comprehensive perseroan naik tinggi dari Rp 29,6 miliar menjadi Rp 76,4 miliar. Pos itu naik lantaran di lini usaha radio perusahaan sudah mengakuisisi 4 radio baru dan meluncurkan aplikasi digital radio yang terintegrasi.
Sekedar informasi saham ABBA saat ini berada di level Rp 195. Angka itu meningkat 290% hanya dalam waktu 10 hari saat saham ABBA masih tidur di level gocap.
Saham ABBA bergerak liar setelah sang pendiri perusahaan Erick Thohir ditunjuk menjadi Ketua Tim Pemenangan pasangan Jokowi-JK. Bahkan BEI sudah dua kali menjatuhkan suspensi saham ABBA. (das/dna)