Buwas Bilang Gudang Penuh, Bulog Akui Sebagian Dikomersilkan

Buwas Bilang Gudang Penuh, Bulog Akui Sebagian Dikomersilkan

Puti Aini Yasmin - detikFinance
Jumat, 21 Sep 2018 10:15 WIB
Buwas Bilang Gudang Penuh, Bulog Akui Sebagian Dikomersilkan
Jakarta - Kapasitas gudang milik Perum Bulog sempat menjadi tanda tanya. Hal ini berkaitan dengan pengadaan impor beras yang membuat Bulog perlu menyewa gudang milik TNI.

Bahkan, Dirut Perum Bulog Buwas mengaku gudang beras miliknya penuh hingga harus menyewa gudang bila ingin beras impor bisa ditampung.

Namun ada fakta baru, gudang Bulog ternyata memiliki kapasitas total mencapa 4 juta ton. Dengan potensi cadangan beras 2,7 juta ton hingga akhir tahun, berarti Bulog masih punya kapasitas gudang yang belum terisi. Bagaimana faktanya?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dirangkum detikFinance, Jumat (21/9/2018) begini ulasan selengkapnya:

1. Kapasitas Gudang 4 Juta Ton, yang Bisa Dipakai 3,6 Juta Ton

Foto: Agus Setyadi/detikcom
Kapasitas gudang Perum Bulog ada sebanyak 4 juta ton. Namun, yang bisa terpakai hanya sebesar 3,6 juta ton.

Menurut Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog Tri Wahyudi Saleh saat ini Bulog memiliki 1.600 gudang yang tersebar di Indonesia. Namun ada beberapa gudang yang berjumlah 400.000 ton tidak bisa digunakan.

Tri menjelaskan penyebab gudang tersebut tidak bisa digunakan karena ada kondisi yang masih dalam tahap perbaikan, dikomersilkan hingga disiapkan untuk penyerapan gabah dalam negeri.

Lebih lanjut, Tri menjelaskan kapasitas 400.000 ton gudang yang tidak digunakan tersebut sebagian dikomersilkan dan ada yang sedang dalam perbaikan hingga disiapkan untuk penyerapan beras dalam negeri.

"Jadi secara administrasi memang betul 4 juta ton. Tapi kapasitas yang bisa dipakai itu 3,6 juta ton. Sisanya 400.000 itu ada yang diperbaiki, ada juga yang dikomersilkan dan ada juga yang disiapkan untuk penyerapan saat panen," jelasnya saat berbincang kepada detikFinance, Kamis (20/9/2018).

Tri memaparkan, gudang tersebut masih ada yang berbahan dasar material kayu sehingga perlu direnovasi. Kemudian, untuk gudang yang dikomersilkan dilakukan karena lokasi yang tidak diperbolehkan dilewati truk tronton masuk dan sisanya gudang untuk penyerapan dalam negeri.

"Jadi memang gudang Bulog ada yang masih direnovasi soalnya masih pakai kayu. Lalu gudang juga sebagian dikomersilkan soalnya sudah nggak diperbolehkan daerahnya dilewati truk tronton kan lokasinya di tengah kota sama terakhir gudang yang di daerah itu disiapkan untuk menyimpan hasil panen," terang dia.

2. Bulog Akui Sebagian Gudang Dikomersilkan

Foto: Sylke Febrina Laucereno
Perum Bulog mengakui bahwa sebagian gudang miliknya dikomersilkan. Pasalnya, gudang tersebut tidak bisa digunakan karena masalah lokasi.

Menurut Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog Tri Wahyudi Saleh beberapa gudang di daerah kota tidak boleh digunakan lagi. Sebab, truk tronton yang berukuran besar dilarang memasuki daerah perkotaan.

Maka dari itu, Bulog memilih untuk menyewakan gudangnya. Adapun, kegiatan tersebut masih sesuai ketentuan di mana badan usaha milik negara (BUMN) tidak boleh merugi.

"Di tengah kota gudang Bulog kaya yang di Gatot Subroto itu kan sudah nggak boleh masuk lagi truk tronton jadi disewakan. Lagian BUMN kan nggak boleh merugi jadi disewakan aset," jelas Tri kepada detikFinance, Kamis (20/9/2018).

Lebih lanjut, Tri memaparkan pada dasarnya kapasitas gudang Bulog sebanyak 4 juta ton. Namun, yang digunakan hanya sebesar 3,6 juta ton karena sebagian dikomersilkan dan ada yang disiapkan untuk menyimpan hasil panen.

"Jadi memang gudang Bulog ada yang masih direnovasi soalnya masih pakai kayu. Lalu gudang juga sebagian dikomersilkan soalnya sudah nggak diperbolehkan daerahnya dilewati truk tronton kan lokasinya di tengah kota sama terakhir gudang yang di daerah itu disiapkan untuk menyimpan hasil panen," jelasnya.

3. Gudang Masih Muat 1 Juta Ton, Kok Sewa?

Foto: Rachman Haryanto
Pasokan beras di gudang Bulog saat ini berjumlah 2,4 juta ton dan hingga akhir tahun mencapai 2,7 juta ton. Dengan total ketersediaan tersebut, Direktur Utama (Dirut) Perum Bulog, Budi Waseso (Buwas) mengaku gudang Bulog sudah penuh. Benarkah?

Menurut Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog Tri Wahyudi Saleh pada dasarnya Bulog memiliki gudang dengan kapasitas sekitar 4 juta ton. Sekitar 400 ibu ton di antaranya tengah dalam perbaikan dan juga dikomersilkan. Sementara, kapasitas efektif yang dapat digunakan untuk menyimpan beras mencapai 3,6 juta ton.

Dengan membandingkan antara kapasitas efektif sebesar 3,6 juta ton dan jumlah ketersediaan beras baik dari impor maupun serapan beras petani yang sebesar 2,7 juta ton, maka artinya gudang Bulog bisa diisi beras 1,1 juta ton lagi.

Lantas mengapa Buwas menyebut gudang Bulog sudah penuh?

Tri Wahyudi mengatakan, kapasitas gudang sengaja dikosongkan 1,1 juta ton untuk berjaga-jaga bila panen raya terjadi Bulog tetap bisa menyerap beras petani. Ia menjelaskan, Bulog memang secarar rutin menyerap beras setiap hari sebesar 4.000 hingga 5.000 ton per hari.

Sebab, bila saat panen seluruh gudang telah terisi penuh beras dari pengadaan impor, Bulog khawatir tidak dapat menyerap beras dalam negeri.

"1,1 juta ton itu dipersiapkan untuk panen dan sekarang sudah ada masuk pengadaan dalam negeri seharinya 4.000 sampai 5.000 ton kan. Jadi namanya Bulog, posisi betul gudang kita penuh pengadaan dalam negeri," jelas dia kepada detikFinance, Kamis (20/9/2018).

Adapun, gudang Bulog pada dasarnya ada sebanyak 4 juta ton. Namun hanya bisa digunakan sebanyak 3,6 juta ton karena sebagian dikomersilkan dan disiapkan untuk panen.

"Jadi secara administrasi memang betul 4 juta ton. Tapi kapasitas yang bisa dipakai itu 3,6 juta ton. Sisanya, 400 ribu itu ada yang diperbaiki, ada juga yang dikomersilkan dan ada juga yang disiapkan untuk penyerapan saat panen," ujarnya.

4. Mau Buat Gudang di Maluku dan Sulawesi

Foto: Rachman Haryanto
Perum Bulog berencana untuk menambah kapasitas gudangnya. Langkah itu dilakukan dengan membangun gudang di Maluku dan Sulawesi.

Menurut Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Tri Wahyudi Saleh pihaknya akan membangun dua gudang di Saumlaki, Maluku dengan kapasitas sebesar 1.000 ton. Kemudian, tiga gudang di Barru, Sulawesi Selatan.

"Kita mau bangun gudang lagi. Dua di Saumlaki itu 1.000 ton, sama di Barru, Sulawesi Selatan tiga unit gudang masing-masing ada yang 2.000 ton sampai 3.500 ton," katanya kepada detikFinance, Kamis (20/9/2018).

Lebih lanjut, Tri menjelaskan saat ini kondisi gudang milik Bulog sudah terisi penuh dengan beras. Makannya, ia berencana untuk menambah kapasitas.

Ia memaparkan saat ini kapasitas gudang milik Bulog sebesar 4 juta ton, namun yang bisa digunakan sebanyak 3,6 juta ton. Sisanya, gudang tersebut dikomersialkan dan disiapkan untuk penyerapan panen.

"Jadi secara administrasi memang betul 4 juta ton. Tapi kapasitas yang bisa dipakai itu 3,6 juta ton. Sisanya 400 ribu itu ada yang diperbaiki, ada juga yang dikomersilkan dan ada juga yang disiapkan untuk penyerapan saat panen," ungkap dia.
Halaman 2 dari 5
(dna/dna)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads