"Posisi utang per akhir Agustus Rp 4.363,19 triliun atau 30,3% dari PDB," kata Dirjen Pengelolaan, Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Luky Alfirman di gedung Kemenkeu, Jakarta, Jumat (21/9/2018).
Total utang pemerintah dalam bentuk pinjaman saat ini terdiri dari pinjaman luar negeri sebesar Rp 815,05 triliun dan pinjaman dalam negeri sebesar Rp 6,25 triliun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Utang Pemerintah Naik Lagi Jadi Rp 4.363 Triliun
Foto: Rachman Haryanto
|
"Posisi utang per akhir Agustus Rp 4.363,19 triliun atau 30,3% dari PDB," kata Dirjen Pengelolaan, Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu Luky Alfirman di Gedung Kemenkeu, Jakarta, Jumat (21/9/2018).
Angka total utang pemerintah pusat itu juga tercatat meningkat jika dibandingkan dengan periode yang sama di 2017 sebesar Rp 3.825,79 triliun.
Total utang pemerintah dalam bentuk pinjaman saat ini terdiri dari pinjaman luar negeri sebesar Rp 815,05 triliun dan pinjaman dalam negeri sebesar Rp 6,25 triliun.
Lalu untuk Surat Berharga Negara (SBN) totalnya saat ini mencapai Rp 3.541,89 triliun. Angka ini mencangkup 81,18% dari total utang dan naik dari periode yang sama di 2017 sebesar Rp 3.087,95 triliun.
Utang SBN itu terdiri dalam bentuk denominasi rupiah sebesar Rp 2.499,44 triliun dan denominasi valas sebesar Rp 1.042,46 triliun.
Dalam Sebulan Utang Pemerintah Naik Rp 110 Triliun
Foto: Rachman Haryanto
|
Angka total utang pemerintah pusat di Agustus 2018 juga tercatat meningkat jika dibandingkan dengan periode yang sama di 2017 sebesar Rp 3.825,79 triliun.
Total utang pemerintah dalam bentuk pinjaman saat ini terdiri dari pinjaman luar negeri sebesar Rp 815,05 triliun dan pinjaman dalam negeri sebesar Rp 6,25 triliun.
Lalu untuk Surat Berharga Negara (SBN) totalnya saat ini mencapai Rp 3.541,89 triliun. Angka ini mencangkup 81,18% dari total utang dan naik dari periode yang sama di 2017 sebesar Rp 3.087,95 triliun.
Utang SBN itu terdiri dalam bentuk denominasi rupiah sebesar Rp 2.499,44 triliun dan denominasi valas sebesar Rp 1.042,46 triliun.
Ini Penyebab Utang Pemerintah Makin Gede
Foto: Rachman Haryanto
|
Memang jika dilihat dari pos Surat Berharga Negara (SBN) yang mencapai Rp 3.541,89 triliun atau 81,18% dari total utang memang sebagian dalam denominasi valas yakni sebesar Rp 1.042,46 triliun.
Meskipun SBN denominasi rupiah jauh lebih besar yakni Rp 2.499,44 triliun. Sehingga seharusnya risiko fluktuasi kurs bisa diredam.
Faktor lainnya surat berharga syariah negara (SBSN) atau sukuk juga mengalami kenaikan lantaran banyaknya kementerian dan lembaga yang menggunakan sukuk negara untuk dijadikan salah satu sumber pembiayaan.
Selain itu strategi penarikan pembiayaan di awal (front loading) juga dianggap menjadi penyebabnya. Pemerintah melakukan front loading saat dianggap suku bunga di pasar masih rendah ketika sebelum Bank Sentral AS atau The Fed menaikan suku bunga acuannya.
Halaman 2 dari 4