Mulai dari rumah subsidi dan rumah non subsidi dipamerkan di sini. Dari pantauan detikFinance banyak pengembang yang menawarkan promosi mulai dari uang muka (down payment/DP) 1%, harga rumah yang murah hingga pengajuan KPR bebas biaya provisi.
Acara pembukaan ini dihadiri oleh Direktur Utama BTN Maryono, Jajaran Direksi BTN, Dirjen Pembiayaan Perumahan Kementerian PUPR Lana Winayanti, dan Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Wimboh Santoso.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
BTN menawarkan bunga promo 6,25% fixed 1 tahun dan penawaran KPR Zero. KPR Zero untuk memudahkan masyarakat Indonesia memiliki rumah.
Melalui produk yang merupakan rebranding dari KPR Easy Payment tersebut, debitur hanya membayar cicilan bunga KPR dengan grace period pokok selama 2 tahun. KPR Zero juga menawarkan pembebasan pembayaran beban pokok.
"Bunga promo tersebut lebih rendah dibandingkan suku bunga KPR perbankan secara umum yang tahun ini di kisaran 9% per tahun, selain itu uang muka juga rendah, sejumlah mitra pengembang yang bekerjasama dengan BTN menawarkan uang muka hanya 1%," kata Maryono dalam pembukaan IPEX di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta, Sabtu (22/9/2018).
![]() |
Promosi lainnya selain suku bunga kredit yang terjangkau, dan uang muka yang murah, BTN juga menawarkan pembebasan biaya provisi, administrasi,bebas appraisal, diskon asuransi jiwa kredit 20% , simplifikasi dokumen, dan jangka waktu KPR hingga 30 tahun. Sejumlah pengembang bahkan menawarkan bebas angsuran pokok selama 2 tahun.
Selain dengan promosi dan kemudahan akses KPR lewat laman digital, Maryono menjelaskan, pendekatan BTN untuk kaum milenial juga dilakukan dengan memberikan pilihan properti yang menjadi favorit milenial. Sekitar 149 pengembang dalam IPEX menawarkan sekitar 730 proyek diantaranya adalah proyek Transit Oriented Development atau TOD.
Maryono memastikan BTN berpartisipasi memberikan kredit konstruksi dan Kredit Pemilikan Apartemen untuk proyek TOD milik Perumnas Setelah TOD di Tanjung Barat, Bank BTN juga membidik proyek TOD Perumnas di Pondok Cina dan stasiun Bogor.
Selain itu BTN membuka sinergi dengan pengembang TOD lain, seperti PT PP Properti Tbk yang akan menggarap TOD Stasiun Juanda dan TOD Stasiun Tanah Abang, dan juga PT Adhi Karya (Persero) Tbk yang menggarap sejumlah proyek TOD bertajuk LRT City.
"Khusus wilayah Jakarta, hunian vertikal akan makin berkembang karena berdasarkan riset Housing Finance Center BTN, kebutuhan rumah di Jakarta dalam 13 tahun mendatang akan terus meningkat, akhir tahun 2030 kemungkinan backlog menembus sekitar 1,751 juta rumah, dan kemungkinan akan terjadi defisit karena laju pertumbuhan penduduk DKI yang tinggi namun lahan semakin sempit, rumah susun menjadi pilihan pengembang untuk ekspansi," kata Maryono. (kil/ara)