"Jadi baik itu dari Menteri Pertanian, Menteri Perdagangan, Kemenko kita berpikir, sampai saat ini enggak ada data valid yang saya pegang untuk bekerja dengan benar. Saya meraba-raba dalam bekerja, tanya si A beda, si B beda," jelas Budi Waseso usai diskusi tentang ketahanan pangan di kantor Kadin, Jakarta, Senin (24/9/2018).
Baca juga: Faisal Basri Ibaratkan Impor Seperti Air Bah |
"Sebenarnya produksi kaya apa sih? Oke lah ada keterbatasan lahan, masalah cuaca. Tapi berapa hasilnya? Datanya di mana? Lahannya kecil tapi produksinya berapa? Ada di mana beras yang di panen dua bulan lalu? Di pedagang? Di pengepul? Di rumah-rumah? Apa di petani?" sambung pria yang biasa disapa Buwas itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Mendag Sebut Impor Beras Sudah Cukup |
Dengan begitu, kebijakan pemerintah tidak lagi diiringi dengan polemik terkait data beras.
"Karena saya tidak jago, jadi data penting untuk bekerja dengan teman-teman. Mesti dibantu masyarakat, petani. Jadi hari ini saya berusaha peran Bulog terhadap ketahanan pangan punya andil besar," kata Buwas. (hns/hns)