Meski demikian, dolar AS masih terpantau tinggi dengan pergerakan rata-rata siang ini menurut data perdagangan Reuters, Selasa (25/9/2018), berada di rentang Rp 14.900.
Dolar AS terbilang cukup sering ngamuk. Dolar AS bahkan pernah menyentuh level tertinggi selama era Presiden Joko Widodo (Jokowi).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Ini Penyebab Dolar AS Kembali Mengamuk |
Pada Rabu (5/9), dolar AS terpantau bergerak pada level 14.926 hingga 14.999.
Adapun pelemahan mata uang rupiah terhadap US$ berbarengan dengan sejumlah mata uang negara lainnya. Sejumlah mata uang yang tertekan dolar AS di antaranya euro (0,06%), poundsterling (0,33%), dan Rusian rubble (0,44%). Sementara China yuan renminbi berhasil menguat 0,14%.
Bagaimana perjalanan dolar AS sepanjang Pemerintahan Jokowi terhadap rupiah?
Pada 20 Oktober 2014 atau bertepatan saat Jokowi dilantik sebagai Presiden, dolar AS berada di Rp 12.030. Posisi tersebut terpantau lebih tinggi. Pada 21 Agustus 2013, saat itu dolar AS ditukar dengan Rp 11.288.
Baca juga: Ngamuk Lagi, Dolar AS Siang Ini Rp 14.900 |
Sempat menyentuh Rp 14.710, penguatan dolar AS sempat mereda di 20 Oktober 2015 yakni di 13.645. Dolar AS kembali menyentuh level Rp 14.000an lagi pada 14 Desember 2015 yakni di 14.077.
Pada 20 Oktober 2017, dolar AS parkir di 13.500 sebelum akhirnya mereda di 25 Januari 2018 yang tercatat di Rp 13.288.
Tren pelemahan terus berlanjut hingga pada 5 September dolar AS menyentuh Rp 14.999. Tinggal sedikit lagi dolar AS menyentuh Rp 15.000.
Sejak saat itu dolar AS bergerak pada rentang yang tak terlalu jauh dari Rp 13.900-13.800. Bahkan dolar AS tak pernah lagi menyentuh posisi di bawah Rp 14.800. (dna/fdl)