.webp)
Awalnya Sri Mulyani mengatakan pertemuan PBB kemarin akan mempengaruhi arah geopolitik dunia dan berdampak ke sektor ekonomi.
"Tadi malam kebetulan saya bangun jam 2 pagi, saya lihat di TV, di New York lagi ada pidato kepala negara yang hadiri pertemuan tahunan PBB dalam hal ini membentuk tone atau nada maupun arah dari ke mana geopolitik dunia akan menjurus," katanya di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu (26/9/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Satu yang tentu kita ikuti dari berita adalah pidato Presiden Trump yang sangat nasionalitik. Beliau katakan Amerika jadi baik, sejahtera, besar, dan powerfull itu yang penting karena Amerika hanya akan urusi orang Amerika saja," ujarnya.
"Kemudian menyampaikan bahwa negara-negara lain silakan saja mau maju apa mundur. Tapi kalau kamu teman saya, maka kamu akan bersama saya. Tapi juga tidak ada implikasi yang lain," sambungnya.
Menurutnya dunia berubah sangat signifikan. Misalnya dari pidato Trump yang selama ini telah mempromosikan mekanisme kerja sama global. Namun dengan perubahan yang ada, Indonesia harus mampu menyesuaikan.
"Selalu ada kombinasi apa yang disebut sovereign state dan sovereign issue dengan yang disebut global problem, dan global issue yang harus ditangani," tambahnya.
