Pemerintah yakin kebijakan ini akan mendorong efisiensi bagi untuk pengguna maupun pihak Badan Usaha Jalan Tol (BUJT). Kepala Badan Pengatur Jalan Tol ( BPJT) Kementerian PUPR Herry Trisaputra Zuna menjelaskan, bagi para pengguna diyakini tak lagi harus menghadapi kemacetan yang luar biasa di titik-titik tertentu di tol JORR.
Seperti di Gerbang Tol Meruya, yang selama ini macet lantaran penumpukan kendaraan untuk melakukan transaksi. Menurut Herry sebenarnya banyak pengguna yang sebenarnya hanya ingin melintas melewati titik itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gerbang tol lainnya yang menjadi biang kerok kemacetan adalah di Rorotan dan Semper. Apalagi di titik-titik itu banyak kendaraan besar yang melintas.
Jika transaksi dihilangkan, Herry berani menjadi tidak ada lagi kemacetan di titik-titik tersebut.
"Hilangnya bisa 100%. Karena orang yang tidak perlu berhenti dicegat," tuturnya.
Sementara dari sisi BUJT akan memperoleh efisiensi lantaran tak perlu lagi mengoperasikan gerbang tol. Meskipun perhitungan pendapatannya nanti akan dibagi berdasarkan persentase.
Ada 3 BUJT yang ada di wilayah Tol JORR, yakni PT Jasa Marga, PT Jakarta Lingkar Barat Satu, PT Marga Lingkar Jakarta dan PT Hutama Karya.