Direktur Eksekutif Aptrindo Johannes Samsi Purba menegaskan bahwa pengusahaan truk sangat menyambut baik kebijakan ini. Bahkan dirinya mengaku sudah tak sabar untuk menikmati tarif baru.
"Intinya kami mendukung dan sudah menunggu-nunggu pelaksanaannya. Ini kan sebelumnya mau diterapkan Juni, kami sudah tunggu-tunggu," tuturnya dalam diskusi Forum Merdeka Barat 9 di Gedung Kemkominfo, Jakarta, Rabu (26/9/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para pengusaha truk yang biasanya menggunakan tol JORR secara keseluruhan sebelumnya membayar Rp 94.500. Sehingga akan ada penghematan sekitar Rp 64.500 untuk sekali melintas.
"Kebijakan ini akan menyebabkan penurunan cost bagi kami pengusaha truk dan akhirnya menurunkan biaya logistik," tambahnya.
Selain itu, dengan disatukannya transaksi, maka dipercaya akan mengurangi kemacetan di titik-titik gerbang tol. Johannes yakin pengiriman logistik akan lebih cepat nantinya.
Apalagi kendaraan pribadi yang biasanya menggunakan tol JORR untuk jarak dekat akan lebih memilih jalur alternatif lain. Sehingga volume kendaraan akan berkurang.
"Volume lebih menurun, waktu juga lebih cepat. Biasanya untuk bayar saja, kita mau kasih duit itu antre, bukan ngambil duit loh," kelakarnya.
Pasca-integrasi, nantinya sistem transaksi di Tol JORR akan terbuka dan pengguna hanya membayar satu kali di gerbang tol masuk. Sebelumnya dengan sistem transaksi tertutup pengguna harus melakukan 2 sampai 3 kali transaksi untuk melintasi 76 km yang terdiri dati 4 ruas tol dan dikelola oleh BUJT berbeda.
Baca juga: Video: Tol Desari, Alternatif Bogor-Jakarta |