Menanti 4 Jalur Kereta Jabar 'Bangkit dari Kubur'

Wawancara Khusus Dirut KAI

Menanti 4 Jalur Kereta Jabar 'Bangkit dari Kubur'

Puti Aini Yasmin - detikFinance
Kamis, 27 Sep 2018 07:35 WIB
1.

Menanti 4 Jalur Kereta Jabar 'Bangkit dari Kubur'

Menanti 4 Jalur Kereta Jabar Bangkit dari Kubur
Foto: Muhammad Ridho
Jakarta - Konektivitas kereta api di Jawa Barat akan terus ditingkatkan. Salah satu caranya adalah dengan mengaktifkan atau reaktivasi kembali jalur kereta yang sempat mati.

Dalam waktu dekat, PT Kereta Api Indonesia (KAI) akan mereaktivasi jalur kereta api di Jawa Barat sebagai pilot project. Sehingga pada 2020 jalur tersebut sudah dapat beroperasi.

Rencanannya, ada empat jalur yang akan direaktivasi oleh KAI di Jawa Barat. Apa saja?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

detikFinance pun berkesempatan langsung melakukan wawancara khusus bersama Direktur Utama PT KAI Edi Sukmoro terkait rencana reaktivasi jalur kereta tersebut. Berikut petikan hasil wawancaranya pekan ini:
Terkait reaktivasi jalur kereta di Jawa Barat, bisa dijelaskan?
Reaktivasi itu direncanakan untuk jalur Jawa Barat dulu. Jadi di Jawa Barat ada empat jalur yang mau direaktivasi yang sebenarnya itu sudah ada dari zaman Belanda tetapi dia mati.

Pertama Bandung-Ciwidey, kedua itu jadi jalurnya gini, Bandung terus Cibatu ke arah Garut itu mati dan itu akan dihidupkan. Jadi kalau di sini Cibatu-Garut ini akan direaktivasi, akan dihidupkan kembali.

Ini kalau dilihat gambarnya gini (gambar peta) ini lintas raya dari Bandung ke Yogyakarta ini hidup. Nah di sini ada stasiun Cibatu ini menuju ke stasiun Garut ini mati nah ini yang akan dihidupkan dan akan disambung terus sampai Cikajang.

Alasan reaktivasi tersebut pada dasarnya apa?
Ya memang sebenanrnya nantinya perlahan, bertahap itu rencana pemerintah mau reaktivasi semua (jalur kereta). Nah ini kan bertahap, misalnya saat ini Jawa Barat lalu kemudian yang reaktivasi di Jawa Tengah itu ada daerah Ambarawa menuju Jawa Tengah itu tapi bertahap tidak seluruhnya karena jalur mati ini ribuan kilometer.

Jadi aslinya dibikin Jepang itu 7.200 kilometer sekarang ini tinggal 5.700 kilometer.

Kenapa jalur keretanya bisa berkurang?
Persoalan barang kali zaman dahulu tidak ada diurusi atau tidak ada penumpangnya atau tidak ada pemerintah fokus bangun jalan raya sehingga karena tidak dipakai mati kan.

Jadi rencana memang target pemerintah reaktivasi semua jalur?
Iya semuanya, di luar Jawa ada tetapi di luar Jawa track mati sangat sedikit jadi rencana semua akan ada. Seperti ini lah di luar Jawa, Padang menuju Bukit Tinggi itu direncanakan direaktivasi juga.

Cuma kan mesti bertahap karena anggaran nggak sebesar itu. Jadi satu-satu semuanya.

Alasan lain? Mungkin untuk meningkatkan pariwisata sama ekonomi daerah?Oh pasti, karena di Garut kan potensi banyak sekali, ada pabrik kulit, tempat wisata ini nanti bisa membangun semuanya, kawasan wisata, air panas termasuk untuk mengangkut hasil kerajinan kan ini Garut kalau nggak salah di bawah nih.

Olahan cokelat, sepatu ini terangkut semua termasuk penumpang.

Klik selanjutnya

Rencana tahun ini berapa banyak jalur yang direaktivasi?
Empat ini kita mulai jalur ini, jalur Cibatu-Garut-Cikajang, lalu Bandung-Ciwidey itu pariwisata ada Kawah Putih, jadi banyak yang bisa dihidupkan cuman mati. Stasiun ada cuma mati juga kita akan perbaiki ya gitu.

Ketiga, Banjar-Pangandaran ini mati akan dihidupkan kembali, terakhir ada Rancaekek - Tanjung Sari. Nah ini bisa juga kan Jatinangor, depannya IPB, Unpad ini nanti bisa disambung ke bandara yang baru itu Kertajati.

Kenapa memilih empat jalur itu untuk direaktivasi?
Itu bukan milih, sebenarnya Jawa Tengah juga ada. Kenapa Jawa Barat? Karena di sana Jawa Barat loadnya sudah cukup berat.

Macet, Bandung-Ciwidey walaupun ada tol, mampet yg Cibatu-Garut sekarang juga sudah padat jadi bantu angkutan seperti ini. Ini sangat membantu mengurangi kemacetan.

Berapa persen membantu mengurangi kemacetan?
Menurut saya sih paling tidak orang-orang yang akan membawa kendaraan, motor dia beralih karena kalau macet pasti dia beralih.

Memang cuma empat jalur yang direaktivasi?
Ada satu jalur tapi bukan kami yang mengerjakan tetapi Departemen Perhubungan itu dari Cianjur-Padalarang itu jalur mati kan kalau kita lihat dari sini.

Misalkan ini Jakarta sudah lari ke Bogor dan ini sudah lari ke Sukabumi ini aktif lalu ke Cianjur ini sudah ada. Nah Cianjur-Padalarang ini belum nyambung. Ini belum hidup. Tapi Padalarang ke Bandung ini hidup lagi jadi ini kepotong.

Kenapa bukan KAI yang garap jalur tersebut?
Karena ini sudah masuk ke rencana kerja Kementerian Perhubungan. Tapi sebenarnya sama saja yang ngerjain pemerintah juga. Kementerian Perhubungan yang mengoperasikan juga kita.

Jadi orang dari Bogor mau ke Bandung naik kereta nggak perlu ke Jakarta dulu karena ini ada jalur lain Jakarta-Bandung (yang existing) nggak lewat sini, agro Parahyangan nggak lewat sini dia lewat Cianjur tetapi nembus Padalarang sini, cus.

Jalur yang sudah mati kan ada penduduknya gimana nanti persoalannya?
Ada yang sudah ada penduduk, tetapi ada juga yang masih kosong.

Kalau yang ada penduduk nanti kita cari penyelesaiannya kalau seandainya yang kosong tinggal kita bersihin, relnya kita ganti karena itu kan jalan Belanda supaya aman.

Sosialisasi sudah ada untuk masyarakat sekitar?
Baru dimulai, karena kemarin juga kita baru ketuk pintu ke Gubernur dan Gubernur menangkap ini sebagai hal yang positif dan mendukung karena memang perjalanan melalui mobil ini sudah macet.

Jadi Beliau mendukung dan membantu dalam hal penertiban dan tindakan lahan jalurnya.

Rencana relokasi warga yang berada di jalur tersebut ke mana?
Nanti kita lihat apakah kita memang perlu melakukan relokasi atau membuatkan rumah untuk mereka kan belum disurvei juga.

Hari ini maunya melakukan survei berapa jumlah penduduknya yang terdampak dan termasuk jembatan, dan yang menuju Pangandaran ada terowongan. Ada 4 terowongan namanya Belanda semua.

Klik selanjutnya

Pengecekan terowongan bagaimana Pak?
Nanti dicek konstruksinya gimana, kalau nggak salah ini nama terowongan. Hendric tunel, Julian tunel, Wiliam Tunel, ada 4 satu lagi nggak ditulis. Terowongan batu lawang, terowongan Hendric, Juliana, Wiliam.

Sudah pernah rapat bareng Dirjen perkeretaapian juga?
Oh iya dong harus dong. Jadi nanti dicek lagi apakah masih layak butuh kekuatan atau butuh perbaikan sebagian.

Kesulitan ada nggak untuk reaktivasi karena terowongan?
Nggak kok, kita punya teknologinya bisa cuma perlu diselidiki lagi.

Proses reaktivasi itu bagaimana saja?
Iya semua diganti. Kalau feeling saya semua itu mesti diganti karena itu dari zaman Belanda. Tahunnya sebelum 1945 ya karena Charlie Caplin yang pelawak itu sudah dua kali ke Garut.

Anggarannya yang disiapkan KAI untuk reaktivasi empat. Jalur tersebut apa?
Yang pasti dimasukkan ke rancangan kerja PT KAI namun akan tetap kita bahas dengan Departemen Perhubungan dan BUMN. Kelanjutannya mungkin akan kita rundingkan.

Ada kisaran anggaran?
Oh angkanya masih kita diskusikan kan begini seperti Bandung-Ciwidey kan nggak bisa kita estimasi selama kita belum mutusin apakah kita nerjang rumah atau kalau terlalu banyak (rumah) kita elevetad naik. Ada kemungkinan (elevated) makanya ini harus confirm dulu kalau sudah baru kita hitung anggarannnya. Kalau nggak kita rencanakan landed di tanah ternyata dia harus elevated.

Jadi mesti disurvei dulu tapi menurut saya sih akhir tahun ini sudah keluar angkanya. Tidak bisa diputuskan secara teknik ya nggak bisa juga angkanya keluar. Nanti begitu ditaksir ternyata ini harus elevated.

Jadi jalur bisa dibuat elevated?
Iya betul kalau terlalu banyak penduduk. Yang pasti di Bandung daerah Buah Batu itu banyak penduduknya, Bojongsoang. Nanti kita hitung mana yang lebih visible apakah dibikin elevated atau disiapkan rumah orang ini atau mengganti jadi yang mana yang lebih baik.

Kerja sama dengan BUMN nggak dari reaktivasi ini?
Kemungkinan pasti ada, apakah kerja sama dengan BUMN lain nanti kan misalnya apakah yang bisa didapat dari BUMN yang mau kerja sama. Misalkan pengembangan daerah yang mau dilalui. Yang penting suveri dulu, ini lagi mau dibuatkan drone dari atas dicek apakah ini ada rumah atau jembatan kurang baik.

Rencana reaktivasi di tahun ini?
Mulai kerjanya tahun depan awal. Ya (Januari). Kalau tahun ini persiapan seluruhnya termasuk persiapan survei, desain, menghitung anggaran. Jadi awal tahun itu sudah mulai pengerjaan itu kan diawali ditertibkan dulu (rumah di atas lahan) kalau sudah ditertibkan kan gampang.

Awal tahun tertib ya. Kalau Target pembangunan kapan?
Ya kita tidak bisa menargetkan tanpa melakukan survei terlebih dahulu kalau rumah yang terdampak dan berapa terowongan yang masih bisa dipakai karena jembatan ada jembatan barangkali nggak bisa dipakai.

Ujung-ujungnya mungkin masih bisa dipakai kan beda maksudnya. Jadi kalau terkait waktunya kan beda. Kalau mau bangun jembatan kan atur waktu lagi misalnya.

Target operasi kapan? 2020?
Secepatnya. Bisa jadi (2020).

Mungkin untuk tarif sudah ada rencana ke depan?
Belum ada. Tapi kita berharap untuk yang Garut-Cibatu ini kalau bisa di PSO kan.

Kenapa jalur itu saja yang direncanakan PSO?
Ya kan kalau yang lain kan sudah ada tarifnya. Cibatu-Bandung sudah ada tarif, jadi sudah ada existing ngikut saja. Kalau Cibatu-Garut ini baru harapan kita pakai (PSO). Tapi kalau tarifnya belum tahu karena belum survei kan.

Reaktivasi ada jangka waktu berapa lama pengerjaan?
Belum lah. Nanti kalau ini sudah survei kan misalnya berdampak ke 420 rumah penertibannya butuh 6 bulan atau 1 tahun baru ketahuan kan. Kalau sekarang malah keliru semua.

Rencana ke depan KAI mau aktifin jalur lain?
Untuk saat ini nggak. Soalnya kan ada juga yang direaktivasi sama Departemen Perhubungan kaya Jawa Tengah, Ambarawa tadi.

Sebelumnya kenapa jalur kereta itu sempat mati?
Ya mungkin karena pemerintah fokusnya bikin jalan atau barangkali penumpangnya nggak ada karena nggak ada orang, jadi mati.

KAI memastikan nggak nih jalur reaktivasi aman?
Makanya itu track dibuat baru. Diganti besinya. Kan itu besi lama ganti baru semua. Pasti KAI memastikan aman jalurnya kalau sudah dilalui kereta.

Kalau reaktivasi ini jarak waktu tempuh bisa lebih cepat?
Kita belum tahu juga.

Jadi apa manfaat reaktivasi ini?
Mengurangi kemacetan, meningkatkan ekonomi, pariwisata setempat.

Hide Ads