"Saya (mematung) berangkat dari kakek, dan bapak saya sejak 1966. Setelah kakek dan bapak nggak ada, saya nerusin dengan perubahan-perubahan yang lebih besar sesuai dengan (keinginan) pemesan," kata Made Ada saat ditemui di galerinya, Kampung Garuda, Pakudui, Tegallalang, Gianyar, Bali, Rabu (26/9/20187).
Made Ada bercerita mulanya dia membuat patung-patung berukuran kecil untuk hiasan rumah di Bali, namun semenjak dipesan Pak Harto dia mulai membuat patung berukuran besar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Made Ada menambahkan sebelum bertemu dengan Soeharto karyanya juga sudah dikenal pejabat-pejabat daerah setempat. Dia menyebut karyanya juga sudah ada di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) karena dibawa oleh Bupati Gianyar pada waktu itu.
"Setelah Pak Harto, Pak Habibie juga, setelah itu Gus Dur juga, Bu Mega lagi, sekitar tahun 2002-2003 dipesan banyak juga patung untuk di Batu Tulis, di rumah kediaman, untuk museum di Rusia," kenangnya.
Dia menambahkan sejak belia sudah belajar memahat patung berbentuk Garuda Wisnu Kencana, sebab Kampung Garuda memang dikenal sebagai pembuat patung Garuda. Dari perjalanan karirnya dia akhirnya bisa mendapatkan paten Patung Garuda Wisnu Kencana dari World Intelectual Property Organization (WIPO) sejak 1996.
"Saya membuat patung garuda karena filosofinya itu luar biasa, garuda itu holy birdnya Hindu. Dia disebut manuknya dewata dan simbol negara Indonesia," jelasnya.
Made Ada senang mendapat kesempatan mempromosikan Kampung Garuda lewat suvenir para delegasi IMF-World Bank Annual Meeting 2018. Dia berharap patung Garuda Wisnu Kencana buatan para perajin di kampungnya bisa dikenal dunia dan menarik wisatawan datang ke desanya.
"Saat ini pemerintah sudah di tangan Pak Jokowi memberi kesempatan berpromosi membuat patung garuda wisnu kencana kecil. Diharapkan Bali khususnya untuk perajin handycraft hidupnya lebih baik, setelah negara-negara diundang, termasuk World Bank, diharapkan ada dampak ke generasi penerus khususnya seniman dan perajin, bukan hanya patung tapi lukisan juga bisa dibeli. Harapan ke depan supaya bisa lebih dikenal," tutur Made Oka. (ams/hns)