Menurut Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Gatot Irianto, ekspor beras mengalami peningkatan tajam sejak 2017. Dari sebelumnya, 81,28 ton menjadi 3.433 ton.
Adapun hingga beras yang diimpor merupakan jenis premium. Gatot mencatat, hingga Juli 2018, beras yang telah diekspor telah mencapai 3.069 ton dan akan terus meningkat pada Februari mendatang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, Gatot juga memaparkan kinerja ekspor komoditas pertanian lainnya, seperti jagung, ubi jalar, singkong, kacang tanah dan kacang hijau. Untuk jagung, volume ekpsor meningkat menjadi 261,76 ton.
"Jagung ekspornya meningkat di tahun 2018 sebesar 261,76 ton. Tahun 2017 itu 1,747 ton. Ada pula, komoditas ekspor lainnya ubi jalar, singkong, kacang hijau dan kacang tanah," jelasnya.
Sementara itu, saat ini cadangan beras dalam negeri masih dipenuhi melalui impor yang dilakukan oleh Perum Bulog sebanyak 1,8 juta ton. Beras tersebut diimpor dari Thailand hingga Filipina.
Tonton juga 'Mentan: 2045 Indonesia Lumbung Pangan Dunia':
(dna/dna)