Pakai 'Jaring Laba-laba', Bangunan Ini Tetap Utuh saat Gempa

Pakai 'Jaring Laba-laba', Bangunan Ini Tetap Utuh saat Gempa

Trio Hamdani - detikFinance
Kamis, 04 Okt 2018 14:05 WIB
Foto: Andhyka Akbariansyah
Jakarta - Indonesia punya teknologi pondasi agar bangunan lebih tahan gempa. Teknologi tersebut adalah pondasi tahan gempa konstruksi sarang laba-laba (KSLL). Apakah benar teknologi tersebut tahan gempa?

Pemegang hak paten KSLL, Kris Suyanto mengklaim bangunan yang menggunakan teknologi tersebut sudah terbukti tahan gempa, termasuk saat gempa menghantam Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah (Sulteng).

"Saat gempa di Aceh, Padang, Jawa Tengah Jawa Barat sampai NTB dan Palu, selama konstruksi atasnya tahan gempa dan pakai pondasi konstruksi laba laba nggak rubuh," katanya kepada detikFinance, Jakarta, Kamis (4/10/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk di Palu sendiri, kata dia ada sekitar 3-5 bangunan yang menggunakan teknologi konstruksi sarang laba-laba. Setelah terjadi gempa, bangunan-bangunan tersebut masih utuh.

"Kalau nggak salah Sekolah Xaverius, lalu ada Kantor Kejaksaan. Jumlahnya ada 3 atau 5 bangunan. Jadi memang sementara saya dapat informasi tapi saya belum survei ke sana, Alhamdulillah utuh," sebutnya.



Sementara itu, secara total sudah ada 1.000 bangunan lebih menggunakan teknologi itu di sejumlah wilayah di Indonesia.

"Sudah banyak sudah 1.000 bangunan lebih. Jadi sulit hitungnya karena sudah ratusan bangunan berdiri dengan sarang laba-laba dari tahun 1980an," ujarnya.

Bangunan yang menggunakan teknologi sarang laba-laba, menurut dia responsnya mirip dengan bangunan di Jepang ketika menghadapi gempa, yakni mengikut arah guncangan gempa tersebut.

"Jepang itu gedung tinggi kalau ada gempa ikut saja meliuk-liuk tidak dilawan jadi tidak terlalu berat saat menghadapi gempa. Kalau sistem konvensional dilawan makanya banyak yang rontok," tambahnya.

(eds/eds)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads