Head of Corporate Communication Inalum Rendi A Witular mengatakan, dana untuk akuisisi tersebut akan tersedia di bulan November. Menariknya, kata dia, dalam pinjaman tersebut tidak menggunakan jaminan aset ataupun saham perseroan.
"November closing semua, dan itu nggak ada saham yang dijaminkan untuk dapat utang itu," kata dia kepada detikFinance, Senin (8/10/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengatakan, pinjaman tersebut berasal dari bank asing. Menurutnya, tak adanya jaminan dalam pinjaman karena pihak bank percaya pada prospek bisnis Freeport.
"Karena bank internasional percaya potensi bisnis Freeport bagus, harga dibayarkan Inalum murah. Bank lihat menurut kalkulasi menarik dan masuk akal. Mereka percaya nggak ada jaminan yang digadaikan," jelasnya.
Meski demikian, Rendi belum menyebut jumlah total pinjaman bank-bank tersebut. Dia juga belum menyebutkan berapa bank yang terlibat pada pengambilalihan saham Freeport.
"Masih berubah terus, belum tahu juga, tapi yang jelas dapat pembiayaan murah," terangnya.
"Ada beberapa, belum ada angka pastinya, yang bagus itu melihat potensi bagus, nggak ada jaminan, nggak mengganggu rupiah atau nambah utang pemerintah, business to business," terang Rendi.
Tonton juga 'Sah! Indonesia Resmi Caplok 51% Saham Freeport':
(ara/ara)