Demikian data terkini yang disampaikan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan kepada detikFinance, Senin (8/10/2018).
Lebih lanjut, adapun kondisi kelistrikan yang terkena gempa dan tsunami meliputi daya mampu 101,2 megawatt (MW), beban puncak 56,79 MW, dan cadangan 44,41 MW.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkait pembangkit, saat ini 2 dari 3 pembangkit sudah beroperasi. Satu pembangkit masih dalam proses perbaikan.
"Dari 3 unit pembangkit, 2 unit pembangkit beroperasi (PLTD Silae dan PLTA Poso), 1 unit pembangkit perbaikan (PLTU Mpanau-cerobong patah)," bunyi keterangan tersebut.
Untuk transmisi sebagian besar sudah terlistriki (energized). Transmisi yang sudah digunakan yakni, Sidera-Silae, Silae-Pasangkayu, Sidera-Talise, Talise-Parigi. Sementara, transmisi PLTU Tawaeli-Talise proses inspeksi, Single Phi-Parigi dalam kondisi aman dan proses energized, Poso-Sidera dalam proses inspeksi.
Lalu, dari 7 gardu induk (GI) yang ada, semuanya juga sudah operasi. 7 GI itu adalah GI Poso, GI Pamona, GI Silae, GI Talise, GI Sidera, GI Pasang Kayu, dan GI Parigi.
Pada distribusi, sebanyak 45 penyulang sudah operasi dan tidak ada yang padam. Sementara, 1.192 dari 2.353 gardu distribusi telah operasi.
"1.161 gardu distribusi masih padam," bunyi keterangan tersebut.
Listrik di berbagai fasilitas umum sudah menyala. Fasilitas umum itu meliputi, Kantor Gubernur, Kantor Bank Indonesia (BI), Kantor Wali Kota, Kantor Polda, Kantor DPR, rumah sakit dan lain-lain.
"Personel yang terlibat dalam penormalan 1.301 orang," terang Jonan.
Tonton juga 'ICW Minta KPK Awasi Dana Bantuan Gempa-Tsunami Sulteng':
(ara/ara)