Menurut Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian Suwandi saat ini pihaknya masih melakukan pendataan kerusakan lahan yang terjadi. Baik mulai dari jenis kerusakan hingga jenis produk pertaniannya.
"Masih didata semua jenisnya atau produknya ya soalnya kan memang susah signal dari sana untuk data," jelasnya saat dihubungi detikFinance, Selasa (9/10/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, Suwandi memperkirakan perbaikan bisa memakan waktu seminggu hingga satu bulan lamanya. Hal itu tergantung berat atau tidaknya kerusakan yang terjadi.
Selain itu, pihaknya juga akan memberikan benih grastis sebagai upaya bantuan mendorong pertanian di lokasi tersebut.
"Tergantung jenis (perbaikan lahan pertaniannya). Biasnaya kalau irigasi itu seminggu bisa, sebulan juga bisa tergantung berat atau nggaknya. Kita juga akan memberikan benih ya itu secepatnya," ungkapnya.
Sekadar informasi, Kementan mencatat sebanyak 9.718 ha lahan persawahan di Palu, Sigi dan Donggala mengalami kerusakan. Adapun kerusakan tersebut berpotensi kerugian sebesar Rp 36 miliar. (dna/dna)